sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sebuah keluarga terkejut koper yang dibeli online berisi 2 mayat anak kecil

Mayat yang ditemukan di dalam koper kemungkinan telah disimpan selama beberapa tahun

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Jumat, 19 Agst 2022 11:03 WIB
Sebuah keluarga terkejut koper yang dibeli online berisi 2 mayat anak kecil

Sebuah keluarga di Selandia Baru dibuat kaget setelah melihat utuh koper yang dibeli secara online. Di dalam koper itu, terdapat dua mayat.

Polisi di Selandia Baru kemudian mengkonfirmasi bahwa sisa-sisa manusia yang ditemukan dalam dua koper yang dibeli di lelang barang-barang rumah tangga itu adalah dua anak usia sekolah dasar.

Inspektur Detektif Tofilau Faamanuia Vaaelua mengatakan pada hari Kamis bahwa mayat yang ditemukan di dalam koper kemungkinan telah disimpan selama beberapa tahun dan para korban diperkirakan berusia antara lima dan 10 tahun.

“Penyelidikan termasuk menetapkan di mana, kapan, dan bagaimana,” kata Vaaelua kepada wartawan di ibu kota, Auckland.

"Sifat dari penemuan ini memberikan beberapa kerumitan pada penyelidikan terutama mengingat waktu yang berlalu antara waktu kematian dan waktu penemuan," katanya.

Mayat itu ditemukan oleh sebuah keluarga yang telah membeli barang-barang pribadi dan rumah tangga dari unit penyimpanan dalam lelang online minggu lalu.

Polisi menegaskan kembali bahwa keluarga yang membeli koper-koper itu tidak terkait dengan pembunuhan itu, dan "dapat dimengerti bahwa mereka tertekan dengan penemuan itu", kata Vaaelua, menambahkan bahwa mereka telah meminta privasi.

Polisi pertama kali mengatur TKP di rumah keluarga Auckland minggu lalu dan membuka penyelidikan pembunuhan, tetapi menolak untuk merinci kasus tersebut hingga Kamis.

Sponsored

Barang-barang pribadi yang ditemukan di samping koper membantu memberikan petunjuk untuk mengidentifikasi para korban. Baik unit penyimpanan maupun properti tempat koper-koper itu dibawa telah diperiksa secara menyeluruh oleh ahli forensik.

Polisi di Selandia Baru sekarang bekerja dengan badan kriminal internasional Interpol dalam penyelidikan mereka.

Vaaelua mengatakan prosedur identifikasi untuk anak-anak terus berlanjut tetapi mereka memiliki kerabat yang tinggal di Selandia Baru. Dia mengatakan kerabat mungkin tidak mengetahui kematian anak-anak itu.

"Tim investigasi bekerja sangat keras untuk meminta pertanggungjawaban orang atau orang-orang yang bertanggung jawab atas kematian anak-anak ini," katanya. (aljazeera)

Berita Lainnya
×
tekid