sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Paus Fransiskus kecam eksploitasi wanita dan anak di Thailand

Paus Fransiskus tiba di Thailand pada Rabu (20/11) dan pada Sabtu (23/11), dia akan bertolak ke Jepang.

Valerie Dante
Valerie Dante Kamis, 21 Nov 2019 18:02 WIB
Paus Fransiskus kecam eksploitasi wanita dan anak di Thailand

Pada Kamis (21/11), Paus Fransiskus mengutuk eksploitasi perempuan dan anak-anak di Thailand. Dia menyebut kekerasan, pelecehan dan perbudakan yang mereka derita sebuah kejahatan yang harus dibasmi.

Paus Fransiskus memulai kunjungannya ke Thailand dengan berpidato di hadapan para politikus dan diplomat di Government House, kantor perdana menteri.

"Saya memikirkan semua perempuan dan anak-anak di zaman ini, terutama mereka yang terluka, dilecehkan serta dihadapkan dengan setiap bentuk eksploitasi, perbudakan dan kekerasan," kata dia.

Thailand menarik sekitar 35 juta wisatawan per tahun dan pemerintah telah berupaya untuk melepaskan reputasi negara itu yang identik dengan wisata seksual.

Namun, tindakan keras pihak berwenang belum dapat menyingkirkan bar-bar dan tempat pijat yang menawarkan seks dari Bangkok dan pusat wisata lainnya. Menurut laporan Program Gabungan PBB untuk HIV/AIDS (UNAIDS) pada 2014, ada sekitar 123.530 pekerja seks di Thailand.

Paus Fransiskus mengungkapkan apresiasinya terhadap upaya pemerintah Thailand, seluruh individu dan organisasi yang bekerja untuk membasmi kejahatan tersebut serta berusaha untuk mengembalikan martabat para korban.

Dia juga berbicara mengenai nasib para pengungsi, dengan mengatakan bahwa mereka telah menjalani eksodus yang tragis dan masih menghadapi banyak bahaya. Thailand merupakan rumah bagi sejumlah kamp pengungsi tertua di Asia.

Sekitar 100.000 pengungsi Myamar tinggal di sembilan kamp di sepanjang perbatasan selama beberapa dekade terakhir, banyak yang sudah menetap sejak 1980-an.

Sponsored

Baru-baru ini, Thailand menjadi tempat utama bagi penyelundup dan pedagang manusia yang menargetkan puluhan ribu warga Rohingya yang melarikan diri dari penumpasan di Myanmar.

Menurut data pemerintah, jumlah korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang diselamatkan di Thailand akan menyentuh rekor tertinggi tahun ini. Salah satu penyebabnya merupakan permintaan tenaga kerja murah di negara tetangga, Malaysia.

Sri Paus mengunjungi Kuil Wat Ratchabophit untuk memberikan penghormatan kepada tokoh Buddha dan kepala ordo biksu di Thailand, Somdet Phra Maha Muniwong.

Jumlah umat Katolik di Thailand hanya sekitar 380.000 di negara berpenduduk lebih dari 65 juta itu. Namun, komunitas kecil tersebut telah berkembang dan menjalin hubungan baik dengan komunitas Buddha.

Paus Fransiskus kerap mendapat kecaman dari umat Katolik konservatif yang menuduhnya terlalu akomodatif terhadap agama lain.

Saat mengunjungi Kuil Wat Ratchabophit, dia memuji dampak positif agama Buddha terhadap rakyat Thailand.

"Mayoritas orang Thailand berpegang teguh terhadap ajaran agama Buddha, yang telah menanamkan cara untuk memuliakan kehidupan dan leluhur mereka, menjalani gaya hidup berdasarkan kontemplasi, sikap tidak memihak, kerja keras dan disiplin," ujar Sri Paus.

Paus Fransiskus dijadwalkan untuk memimpin misa di Stadion Nasional Bangkok pada Kamis malam. Pada Sabtu (23/11), dia akan melanjutkan perjalanannya menuju Jepang.

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid