sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Baru dibuka, Taliban perintahkan sekolah anak perempuan ditutup kembali

Penutupan ini membuat anak-anak perempuan merasa sangat sedih, beberapa di antaranya menangis.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Rabu, 23 Mar 2022 16:17 WIB
Baru dibuka, Taliban perintahkan sekolah anak perempuan ditutup kembali

Kelompok konservatif penguasa Afghanistan Taliban, memerintahkan sekolah menengah atas untuk anak perempuan ditutup kembali kendati baru beberapa jam dibuka pada Rabu (23/3) Penutupan ini membuat anak-anak perempuan merasa sangat sedih, beberapa di antaranya menangis.

Juru Bicara Taliban Inamullah Samangani, membenarkan peristiwa penutupan kembali sekolah tersebut. Namun tidak menjelaskan secara detail alasannya. Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Pendidikan Aziz Ahmad Rayan menyebutkan mereka tidak berhak berkomentar.

Seperti dilansir AFP, para siswa kembali ke sekolah untuk pertama kalinya sejak Taliban merebut kekuasaan pada Agustus tahun lalu, dengan berlinang air mata mereka kemudian mengemasi barang-barang dan keluar. "Saya melihat murid-murid saya menangis dan enggan meninggalkan kelas," kata Palwasha, seorang guru di sekolah perempuan Omra Khan di Kabul.

Seperti diketahui ketika Taliban mengambil alih Kabul pada Agustus tahun lalu, sekolah-sekolah ditutup karena pandemi Covid-19. Namun, dua bulan kemudian hanya anak-anak yang berada di kelompok umur lebih rendah yang diizinkan kembali ke sekolah, baik laki-laki maupun perempuan.

Ada kekhawatiran Taliban akan menutup semua pendidikan formal untuk anak perempuan, seperti yang mereka lakukan selama berkuasa dari 1996 hingga 2001. Masyarakat internasional bertindak mengecam hal ini. Salah satunya adalah dengan tawaran lembaga donor untuk membayar guru namun tidak berhasil. Bahkan kebijakan mengembalikan anak-anak perempuan ke sekolah juga dinilai tidak serius.

Kementerian pendidikan mengatakan pembukaan kembali sekolah selalu menjadi tujuan pemerintah dan Taliban bukan karena pada tekanan internasional. "Kami melakukannya sebagai bagian dari tanggung jawab untuk menyediakan pendidikan dan fasilitas lainnya kepada siswa," kata juru bicara kementerian Rayan kepada AFP.

Taliban bersikeras ingin memastikan sekolah untuk anak perempuan berusia 12 hingga 19 tahun dipisahkan dan akan beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.

Taliban telah memberlakukan banyak pembatasan pada perempuan, secara efektif melarang mereka dari pekerjaan pemerintah dan ruang publik, mengawasi apa yang mereka kenakan dan mencegah mereka bepergian ke luar kota sendirian. Taliban juga telah menahan beberapa aktivis hak-hak perempuan.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid