Tentara Korea Utara membelot ke Korea Selatan

Militer Korea Selatan menahan seorang tentara Korea Utara yang melintasi zona demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan kedua negara. Demikian disampaikan Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JSC) pada Kamis (1/8).

JSC kemudian menyatakan bahwa tentara itu berniat membelot ke Korea Selatan.

Prajurit aktif tidak dikenal itu pertama kali terdeteksi oleh kamera pencitraan panas bergerak ke selatan di dekat Sungai Imjin pada Rabu (31/7) malam. Pasukan Korea Selatan membawanya ke tahanan sebelum tengah malam.

Pada Rabu pula, militer Korea Selatan menemukan sesosok mayat di dekat DMZ yang diduga adalah warga sipil Korea Utara.

Yonhap melaporkan, jasad yang berbalut celana militer dan ikat pinggang yang ditemukan di Sungai Imjin itu diduga telah tewas selama dua pekan. 

Korea Selatan telah memulangkan tiga warga Korea Utara pada Senin (29/7) setelah mereka melintasi perbatasan laut dengan kapal penangkap ikan. Awalnya, para pejabat Korea Selatan mengira bahwa ketiganya ingin membelo, tetapi kemudian para lelaki itu memutuskan kembali ke negara mereka.

Ratusan warga Korea Utara dilaporkan melakukan perjalanan ke Korea Selatan tiap tahunnya dengan harapan dapat membelot, tetapi penyeberangan ilegal di DMZ jarang terjadi. Zona itu dipenuhi ranjau darat, pagar, pos jaga dan peralatan militer lainnya di kedua sisi perbatasan.

Pembelotan terakhir oleh seorang tentara Korea Utara di DMZ terjadi pada November 2018.

Pada November 2017, seorang tentara Korea Utara ditembak beberapa kali oleh rekan-rekannya ketika dia berusaha melintasi perbatasan ke Korea Selatan. Kemudian beberapa pekan berikutnya, seorang tentara Korea Utara kembali berusaha menyeberang ke Selatan, memicu penjaga Korea Selatan melepas tembakan ke Korea Utara.

Korea Utara dan Korea Selatan tahun lalu sepakat untuk mencoba mengurangi ketegangan di sepanjang perbatasan mereka dengan mengurangi jumlah ranjau darat dan pos penjagaan, melucuti penjaga mereka di Panmunjom dan memberlakukan zona larangan terbang.

Sumber : Reuters