Tersisa 23 WNI di Ukraina, semuanya perempuan

Jumlah WNI yang tetap tinggal di Ukraina pascaevakuasi yang dilakukan Kementerian Luar Negeri awal Maret lalu adalah 23 orang. Mereka memilih untuk tetap tinggal di tengah invasi Rusia. Semuanya merupakan WNI perempuan yang memilih tetap mendampingi keluarganya di Ukraina. Seluruh WNI tersebut diketahui sudah menikah dengan laki-laki asal Ukraina.

“Seperti yang kita ketahui bersama laki-laki Ukraina berusia 18-60 tahun dilarang meninggalkan negaranya karena harus mengikuti wajib militer,” ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha dalam konferensi pers, Kamis (24/3). Keputusan untuk tidak meninggalkan Ukraina diketahui berasal dari para WNI sendiri. Saat ini mereka tersebar di berbagai kota di Ukraina seperti Odessa, Kiev, dan Lviv.

Saat ini KBRI di Kiev masih terus memantau keadaan para WNI secara intensif di grup Whatsapp bersama. Saat ini semua WNI dalam keadaan sehat.

Sebelumnya Sebanyak 80 warga negara Indonesia (WNI) yang sempat tinggal di Ukraina telah dipulangkan ke Tanah Air, Kamis (3/3). Mereka tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Rabu petang, sekitar puku 17.10 WIB, dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA 7730.

"Selain 80 orang WNI, dalam rombongan evakuasi terdapat tiga WNA (warga negara asing) yang merupakan keluarga dari WNI," kata Koordinator Humas Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Arya Pradhana Anggakara, dalam keterangan tertulis. Sebelumnya ke-83 WNI dan WNA tersebut diberangkatkan dari Bucharest, Rumania.

Pemulangan itu adalah tindak lanjut dari evakuasi 99 WNI dari Ukraina. Lima WNI di antaranya melakukan evakuasi secara mandiri. Evakuasi 99 WNI tersebut diikuti 5 warga negara asing (WNA) yang merupakan keluarga dari WNI.

Setelah evakuasi dilakukan masih tersisa 13 WNI di Ukraina dengan rincian 4 WNI berada di Kota Kharkiv dan 9 WNI berada di Chernihiv. Evakuasi lanjutan di dua wilayah Ukraina bagian utara ini akan dilakukan dengan melihat situasi lebih lanjut. Sementara itu 24 WNI lainnya menyatakan diri tidak bersedia dievakuasi karena alasan keberadaan keluarga.