sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

WHO setujui penggunaan darurat vaksin AstraZeneca-Oxford

Lebih dari 330 juta dosis suntikan AstraZeneca-Oxford mulai diluncurkan ke negara-negara miskin mulai akhir Februari 2021.

Valerie Dante
Valerie Dante Selasa, 16 Feb 2021 12:53 WIB
WHO setujui penggunaan darurat vaksin AstraZeneca-Oxford

Oranisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan persetujuan penggunaan darurat untuk vaksin Covid-19 AstraZeneca pada Senin (15/2). Hal ini untuk penggunaan darurat, memperluas akses bagi suntikan yang relatif murah bagi negara berkembang.

"Kami sekarang memiliki semua yang diperlukan untuk mempercepat distribusi vaksin. Namun, kami masih perlu meningkatkan produksi," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam jumpa pers.

Lebih lanjut, Tedros menuturkan WHO terus mengimbau para pengembang vaksin Covid-19 guna menyerahkan berkas mereka ke WHO untuk ditinjau.

Pernyataan terpisah oleh WHO menuturkan bahwa mereka juga telah menyetujui vaksin yang diproduksi oleh AstraZeneca-SKBio, perusahaan farmasi asal Korea Selatan, dan Serum Institute of India.

Persetujuan untuk penggunaan darurat tersebut datang beberapa hari setelah panel WHO memberikan rekomendasi terkait vaksin Covid-19.

Panel tersebut menilai, dua dosis dengan interval sekitar delapan hingga 12 minggu harus diberikan kepada semua orang dewasa, serta dapat digunakan di negara-negara dengan varian baru Covid-19 asal Afrika Selatan.

Kajian WHO menemukan, vaksin yang dikembangkan AstraZeneca dan Oxford University memenuhi kriteria keamanan yang harus dimiliki sebuah vaksin dan manfaat kemanjurannya melebihi risikonya.

Vaksin AstraZeneca-Oxford dipuji karena lebih murah dan lebih mudah didistribusikan daripada beberapa vaksin lainnya, termasuk milik Pfizer-BioNTech, yang telah mendapat persetujuan untuk penggunaan darurat oleh WHO pada akhir Desember 2020.

Sponsored

Hampir 109 juta orang telah dilaporkan terinfeksi oleh Covid-19 secara global dan lebih dari 2,5 juta telah meninggal.

Infeksi telah dilaporkan di lebih dari 210 negara dan wilayah sejak kasus pertama diidentifikasi di China pada Desember 2019.

Lebih dari 330 juta dosis suntikan AstraZeneca-Oxford dilaporkan akan mulai diluncurkan ke negara-negara miskin mulai akhir Februari.

WHO menetapkan proses daftar penggunaan darurat (emergency use listing/EUL) untuk membantu negara-negara miskin yang tidak memiliki badan regulator obat untuk lebih cepat menyetujui obat-obatan untuk penyakit baru seperti Covid-19. (NBC News)

Berita Lainnya
×
tekid