sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Zakir Naik minta maaf atas komentar berbau rasial

Permintaan maaf keluar sehari setelah Zakir diinterogasi oleh polisi Malaysia selama berjam-jam akibat komentarnya.

Valerie Dante
Valerie Dante Selasa, 20 Agst 2019 18:36 WIB
Zakir Naik minta maaf atas komentar berbau rasial

Pada Selasa (20/8), pengkhotbah Islam kontroversial, Zakir Naik, meminta maaf karena membuat pernyataan berbau rasial di Malaysia. Permintaan maaf itu dikeluarkan sehari setelah dia diinterogasi oleh polisi setempat selama berjam-jam akibat komentar yang dilontarkannya.

Zakir, yang menghadapi tuduhan pencucian uang dan ujaran kebencian di India, mendapat kecaman atas pernyataan yang mengadu etnis dan agama minoritas Malaysia dengan muslim yang merupakan mayoritas di negara itu.

"Bukan niat saya untuk membuat marah individu atau komunitas. Itu bertentangan dengan prinsip dasar Islam, dan saya ingin menyampaikan permintaan maaf yang tulus atas salah paham ini," kata pria asal India itu dalam pernyataannya.

Menurut surat kabar Malaysia, The Star, kepolisian nasional melarang Zakir untuk berbicara di depan publik di negara itu.

Pada Senin (19/8), polisi Malaysia menginterogasi Zakir selama 10 jam terkait pidato yang dia sampaikan pada awal Agustus.

Dalam pidatonya, Zakir mengatakan umat Hindu di Malaysia memiliki lebih banyak hak daripada minoritas muslim di India. Dia juga menyebut bahwa masyarakat Tionghoa di Malaysia hanyalah "tamu" di negara itu.

Sejumlah menteri kabinet secara terbuka menyerukan agar Zakir diusir dari Malaysia. Zakir telah memiliki status residensi permanen dan telah menetap di Malaysia selama sekitar tiga tahun.

Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengatakan Zakir telah melewati batas.

Sponsored

"Zakir tidak berceramah, dia berbicara tentang mengirim orang Tionghoa kembali ke China, orang India kembali ke India, itu bagi saya suatu langkah politik," tutur PM Mahathir.

Ras dan agama merupakan isu sensitif di Malaysia, di mana muslim mencakup sekitar 60% dari 32 juta penduduknya. Sisanya kebanyakan etnis China dan India yang sebagian besar adalah umat Hindu.

Di masa lalu, pemerintah Malaysia dianggap enggan untuk menentang Zakir karena khawatir dapat memicu amarah muslim.

Pada 2010, Zakir, yang merupakan pendiri stasiun Peace TV, dilarang memasuki Inggris.

Dalam siaran pada Juli 2008, Zakir menyatakan bahwa Al Qaeda tidak bertanggung jawab atas serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat.

"Bahkan orang bodoh akan tahu bahwa ini adalah pekerjaan orang dalam," katanya pada saat itu, dia mengklaim bahwa Presiden George W. Bush merupakan pihak yang berada di belakang insiden itu.

Sumber : Al Jazeera

Berita Lainnya
×
tekid