Para ahli menyarankan untuk memasukkan makanan tertentu—seperti kunyit, jeruk nipis, cuka sari apel, teh hijau, dan pepaya—ke dalam menu harian untuk mendukung kesehatan hati.
Hati dianggap berlemak jika lemaknya mencapai lebih dari 5–10% dari berat totalnya. Penumpukan ini membuat hati lebih rentan terhadap kerusakan dan dapat menyebabkan peradangan, fibrosis, atau bahkan gagal hati.
Perubahan pola makan dan gaya hidup dapat memperbaiki kondisi tersebut secara signifikan. Berikut adalah enam makanan yang diketahui dapat mendukung pemulihan hati:
1. Kunyit
Kunyit membantu mencegah penumpukan lemak di hati dengan meningkatkan metabolisme lemak dan mengurangi kandungan lemak yang terakumulasi.
2. Jeruk nipis
Jeruk nipis kaya akan vitamin C, antioksidan alami yang meningkatkan produksi glutathione di hati, senyawa utama untuk detoksifikasi. Jeruk nipis juga mengandung naringenin, yang terbukti mengurangi peradangan hati akibat perlemakan hati.
3. Cuka sari apel
Dianggap luas sebagai obat alami untuk perlemakan hati, cuka sari apel dapat membantu menurunkan berat badan dan membantu mengurangi penyimpanan lemak di hati.
4. Teh hijau
Teh hijau, kaya akan antioksidan dan nutrisi penting, mendukung pembakaran lemak dan dapat membantu mengurangi risiko penyakit perlemakan hati, terutama penyakit perlemakan hati non-alkohol (NAFLD).
5. Bunga dandelion
Bunga dandelion secara tradisional digunakan sebagai tonik hati. Bunga ini mendukung pemecahan lemak dan membantu mengaktifkan fungsi hati, sehingga sangat efektif bagi individu dengan NAFLD yang terkait dengan obesitas.
6. Pepaya
Pepaya dan bijinya diyakini membantu penyembuhan kerusakan hati, termasuk fibrosis. Buah ini membantu membakar lemak di hati dan dianggap bermanfaat untuk mengelola penyakit hati berlemak.
Bagi mereka yang kelebihan berat badan atau obesitas, penurunan berat badan secara bertahap adalah kunci untuk meningkatkan fungsi hati dan kesehatan secara keseluruhan.(vnexpress)