close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi kambing./Foto Marc Schulte/Unsplash.com
icon caption
Ilustrasi kambing./Foto Marc Schulte/Unsplash.com
Sosial dan Gaya Hidup - Kesehatan
Jumat, 06 Juni 2025 06:32

Antara daging domba dan kambing, mana yang lebih sehat?

Domba dan kambing punya rasa daging yang sama-sama enak, tapi mana yang lebih punya manfaat bagi kesehatan?
swipe

Selain sapi, domba dan kambing menjadi pilihan hewan kurban bagi umat Muslim di Indonesia. Hewan kurban tersebut, bisa disajikan menjadi beberapa hidangan, seperti sate atau semur. Namun, di antara domba dan kambing, mana yang lebih bermanfaat untuk kesehatan?

Dikutip dari Bluefin Live, rasa daging domba lembut, sedikit manis, dan meleleh di mulut. Daging domba punya tekstur daging merah yang menjadikannya pilihan paling pas untuk berbagai metode memasak. Daging kambing lebih kuat dan punya rasa daging yang sedikit rasa tanah dan asam. Teknik memasak lambat, seperti merebus diperlukan untuk mengeluarkan kekhasan dagingnya yang empuk.

Ahli diet dan juru bicara Dietitians Association of Australia, Simone Austin mengatakan, daging kambing mengandung sedikit lemak dibandingkan daging sapi dan paha ayam tanpa kulit.

“Daging kambing memiliki tiga kali lipat jumlah zat besi dibandingkan ayam, serta merupakan sumber yang baik untuk zinc (seng) dan omega-3, yang biasanya lebih dikenal berasal dari ikan,” kata Austin kepada Coach Ninemsn.

Zat besi membantu mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, sehingga membantu menjaga energi, sedangkan omega-3 baik untuk kesehatan jantung kita.

“Dia (daging kambing) juga mengandung vitamin kelompok B, jadi mengandung campuran (nutrisi yang biasanya didapatkan dari sumber lain),” tutur Austin.

Dalam 100 gram daging domba terdapat 6,89 gram lemak jenuh, sedangkan dalam daging kambing hanya ada 0,93 gram lemak jenuh. Melansir Foods Truct, daging domba punya kalori lebih banyak dibandingkan daging kambing. Pada 100 gram daging domba, terdapat 258 kilo kalori, sedangkan daging kambing 143 kilo kalori.

Lalu, daging domba mengandung sekitar 2 kali lebih banyak vitamin B12, sedangkan daging kambing mengandung 2 kali lebih banyak vitamin B2. Daging kambing mengandung 2,5 kali lebih banyak tembaga dan 2 kali lebih banyak zat besi, sedangkan daging domba mengandung 2 kali lebih banyak selenium.

“Secara umum, daging domba merupakan sumber vitamin yang lebih baik, sedangkan daging kambing merupakan sumber mineral yang lebih baik,” tulis Foods Truct.

Per 100 gram daging kambing terdapat 27,1 gram protein, sedangkan daging domba mengandung 24,52 gram. Daging domba punya lebih banyak vitamin B3 dibanding kambing.

Selain itu, daging domba mengandung sedikit vitamin D, B5, dan B6. Namun, daging kambing sama sekali tidak mengandung vitamin-vitamin tersebut. Baik daging domba maupun kambing juga mengandung lebih sedikit vitamin B1, folat, dan vitamin K. Daging kambing punya kadar vitamin E yang jauh lebih tinggi.

“Secara keseluruhan, daging domba merupakan sumber vitamin yang lebih baik karena menyediakan lebih banyak konsentrasi hampir semua vitamin jika dibandingkan dengan daging kambing,” tulis Foods Truct.   

Baik daging kambing maupun domba tidak mengandung karbohidrat dan serat. Keduanya juga tidak mengandung vitamin C dan vitamin A.

Karena segala kandungan di dalam dagingnya, maka baik daging kambing maupun daging domba, sama-sama punya manfaat kesehatan. Healthline menulis, daging domba yang kaya akan vitamin, mineral, dan protein bisa berdampak pada pemeliharaan massa otot, meningkatkan performa fisik, dan mencegah anemia.

Sementara daging kambing, dikutip dari Healthline bermanfaat untuk mereka yang ingin menurunkan berat badan, mendukung sistem kekebalan tubuh, menjaga fungsi sel saraf, serta pembentukan sel darah merah.

Foods Truck menulis, kandungan omega-3 yang tinggi pada kambing membuat mengonsumsi dagingnya bisa mengurangi risiko masalah jantung dan arteriosklerosis. Daging domba punya jumlah asam linoleat terkonjugasi tertinggi dibandingkan daging hewan pemamah biak lainnya. Asam  linoleat terkonjugasi telah ditemukan punya sifat antikarsinogenik dan antiaterogenik, yang terbukti bermanfaat dalam pengobatan kanker, penyakit jantung koroner, dan diabetes.

Mengonsumsi daging dmba dan kambing bisa direkomendasikan bagi penderita gondok yang mengalami hipertiroidisme karena kedua jenis daging itu terbukti berhubungan dengan kadar volume tiroid yang lebih rendah.

Daging domba dan kambing harus dimasak dengan hati-hati lantaran berisiko terinfeksi Toxoplasma gondii pada manusia. Kedua jenis daging tersebut juga dapat mengandung patogen yang resisten terhadap antibiotik, seperti Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.

Kedua jenis daging itu juga punya risiko kesehatan. Daging merah dari domba, menurut Healthline, dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Namun, belum ada bukti kuat soal itu. Daging domba pun dihubungkan dengan risiko penyakit kanker jika mengonsumsi berlebihan dan dimasak pada suhu tinggi.

Sedangkan mengonsumsi daging kambing berlebihan diduga bisa meningkatkan risiko kanker. “Namun, hal ini sebagian besar didasarkan pada studi observasional pada manusia,” tulis Healthline.

“Penelitian hanya menunjukkan adanya korelasi, bukan sebab akibat, antara konsumsi daging merah dan kanker.

img
Fandy Hutari
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan