Susu sapi dapat memberikan protein, kalsium, serta vitamin B 12 dan A. Itu hanya beberapa kandungan gizi yang terdapat dalam susu. Susu bisa menjadi bagian dari pola makan bergizi. Healthline menyebut, susu memiliki beberapa manfaat, antara lain pengendalian nafsu makan, perkembangan tulang, kesehatan tulang dan gigi, pencegahan diabetes, serta menjaga kesehatan jantung.
Namun, apa dampaknya jika kita terlalu banyak meminum susu. Menurut penelitian yang diterbitkan di Journal of the American Academy of Dermatology pada 2016, remaja yang berjerawat lebih banyak mengonsumsi susu rendah lemak atau susu skim. Produk susu rendah lemak juga dapat memicu jerawat pada orang dewasa.
“Hal ini mungkin disebabkan oleh pengaruh susu terhadap hormon tertentu, termasuk insulin dan insulin-like growth factor-1 (IGF-1),” tulis Healthline.
Studi tahun 2017 yang diterbitkan Current Gastroenterology Reports menemukan, 65% hingga 70% populasi dunia memiliki bentuk intoleransi laktosa tertentu. Susu sapi punya kadar laktosa yang lebih tinggi dibanding susu dari hewan lain.
Intoleransi laktosa adalah masalah pencernaan umum di mana tubuh tak dapat mencerna laktosa, yakni gula yang terdapat dalam susu. Kondisi ini menyebabkan gejala pencernaan, seperti perut kembung, diare, kram, dan gas.
Selain itu, studi di Swedia yang terbit di jurnal The BMJ pada 2014 menemukan, terlalu banyak minum susu—tiga gelas atau lebih per hari—tidak hanya terkait dengan peningkatan angka kematian, tetapi juga peningkatan risiko patah tulang pinggul.
“Walaupun studi di Swedia tersebut menimbulkan pertanyaan menarik, buktinya belum cukup kuat untuk membenarkan adanya pembatasan konsumsi susu,” ujar peneliti sekaligus ahli gizi Gail Cresci kepada Cleveland Clinic.
Menurut Cresci, vitamin D dan pola makan yang kaya kalsium sangat penting untuk kekuatan tulang. Tanpa vitamin D yang cukup, tulang bisa menjadi tipis dan rapuh, serta pembentukan tulang baru yang kuat dapat terhambat. Vitamin D pun melindungi orang lanjut usia dari osteoporosis.
Meski susu mengandung sekitar 300 miligram kalsium per gelas, tetapi ada banyak sumber kalsium lain yang juga baik untuk dikonsumsi. Kalsium bisa tercukupi dengan mengonsumsi keju, yogurt, sayuran hijau, kedelai, brokoli, jeruk, dan sarden.
“Jika Anda ingin minum susu untuk menjaga kekuatan tulang, saya sarankan tidak lebih dari satu gelas per hari,” kata Cresci.
“Lakukan ini bersamaan dengan pola makan seimbang yang kaya kalsium. Jika Anda tidak bisa mencukupi asupan dari makanan, pertimbangkan suplementasi sekitar 1200 miligram kalsium dan 600 hingga 800 IU vitamin D setiap hari, terutama di bulan-bulan musim dingin.”
Yang juga mengejutkan, studi yang diterbitkan di The American Journal of Clinical Nutrition pada 2014 mengungkap, kelebihan kalsium dari susu dan makanan lain dapat meningkatkan risiko kanker prostat. Penelitian yang terbit dalam jurnal Acta Oncologica pada 2012 juga menyebut, gula susu mungkin terkait dengan peningkatan kecil risiko kanker ovarium.
Akan tetapi, penelitian yang diterbitkan jurnal Nutrition & Metabolism pada 2021 menemukan, asupan susu yang tinggi secara konsisten dikaitkan dengan risiko kanker usus besar dan rektum yang lebih rendah.
“Perlu diperjelas, ini bukan berarti segelas susu harian Anda akan menyebabkan kanker. Namun, ini menunjukkan, diperlukan lebih banyak penelitian untuk memperjelas hubungan antara susu dan jenis kanker tertentu,” tulsi Eating Well.