Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali menerapkan aturan bagi siswa. Selain bakal menerapkan jam malam, dia menginstruksikan semua kabupaten dan kota di Jawa Barat memberlakukan aturan masuk sekolah pukul 06.00, dari semua tingkat dasar hingga menengah. Lalu, Sabtu-Minggu libur.
“Dulu waktu jadi Bupati Purwakarta, saya bupati pertama yang membuat hari belajar sampai hari Jumat, dan jam pelajarannya mulai pukul 06.00 pagi. Tidak apa-apa mulai pukul 06.00, tapi belajarnya kan sampai Jumat,” kata Dedi di Bandung, Minggu (/6), dikutip dari Antara.
Sebelumnya, pada 2023 lalu, mantan Gubernur NTT Viktor Laiskodat pernah menerapkan aturan masuk sekolah pukul 05.30 WITA untuk dua sekolah yang dinilai unggulan di Kota Kupang. Sebelum akhirnya aturan itu dicabut.
Perlu dicatat, berdasarkan data World Population Review, Indonesia termasuk negara ketiga, bersama Bangladesh dan Myanmar, yang memiliki jam sekolah terpanjang dan tekanan akademis tertinggi, yakni rata-rata 8,5 jam per hari.
Jam masuk sekolah ini terkait dengan waktu istirahat atau tidur siswa. Penelitian American Academy of Sleep Medicine, dikutip dari situs American Psychological Association (APA) menyebut, remaja berusia antara 13 hingga 18 tahun—yang masuk usia sekolah menengah—harus tidur 8 hingga 10 jam per hari. Sementara, anak-anak usia 6-12 tahun—yang termasuk siswa sekolah dasar—membutuhkan antara 9 dan 12 jam tidur di malam hari.
Tampaknya, menyeragamkan masuk sekolah antara anak-anak dan remaja bisa jadi keliru. Biologi memainkan peran besar dalam siklus tidur anak-anak dan remaja.
Selama masa pubertas, remaja berusia 13-18 tahun mengalami pergeseran jam sirkadian. Pergeseran itu, disebut APA, membuat remaja sulit tertidur hingga larut malam. Sistem homeostatis tidur, yang mengontrol ritme kantuk dan terjaga, juga tengah berubah.
Para peneliti dari Universitas Washington menyelidiki siswa sekolah menengah atas di Seattle, Amerika Serikat, sebelum dan sesudah perubahan jam masuk sekolah. Temuan mereka diterbitkan dalam jurnal Science Advances (2018).
Para peneliti menemukan, siswa yang mendapatkan waktu tidur 34 menit lebih banyak secara rata-rata dengan jam masuk sekolah yang lebih siang. Hal ini meningkatkan total waktu tidur malam mereka dari 6 jam 50 menit menjadi 7 jam 24 menit.
“Studi ini menunjukkan adanya perbaikan signifikan dalam durasi tidur siswa, semuanya dengan menunda waktu mulai sekolah, sehingga lebih sesuai dengan waktu bangun alami remaja,” kata salah seorang penulis studi dan profesor biologi dari Universitas Washington, Horacio de la Iglesia, dikutip dari NPR.
Penelitian ini juga menemukan peningkatan nilai akademik, serta keterlambatan dan ketidakhadiran berkurang. Iglesia mengungkapkan, tidur lebih lama di pagi hari sangat penting bagi remaja. Sebab, mereka tidur lebih larut daripada orang dewasa yang lebih tua dan anak-anak.
Jika orang tua mengharapkan mereka tidur pada pukul 10 malam, hal itu sering kali tidak berhasil. Mereka hanya akan berbaring di tempat tidur, tidak benar-benar terlelap.
“Meminta remaja untuk bangun dan terjaga pada pukul 07.30 pagi sama seperti meminta orang dewasa untuk aktif dan terjaga pada pukul 05.30 pagi,” ujar Iglesia.
Penelitian lainnya yang diterbitkan jurnal Pediatrics (2022) menemukan, dibandingkan dengan siswa yang sekolahnya mulai antara pukul 8 pagi dan 08.29 pagi, mereka yang sekolahnya mulai antara pukul 08.30 pagi dan 08.59 pagi memiliki durasi tidur yang lebih lama, suasana hati yang lebih sedikit negatif, dan hasil perkembangan yang lebih baik termasuk kesehatan sosial emosional, perkembangan kognitif, kesehatan perilaku, dan kesehatan fisik.
“Kesehatan remaja meningkat secara signifikan dengan jam masuk sekolah yang lebih siang, dengan penurunan penggunaan zat terlarang, kecenderungan bunuh diri, dan depresi,” ucap peneliti kebijakan pendidikan di Universitas Minnesota, Kyla Wahlstrom, dikutip dari situs APA.
Sebaliknya, secara umum, lebih mudah bagi anak-anak kecil terbiasa tidur dan bangun lebih awal. Karena mereka tidak punya tekanan biologis pubertas yang memicu dorongan tidur mereka.
“Sementara remaja mendapat manfaat dari waktu mulai sekolah yang lebih siang, siswa sekolah dasar tampaknya tidak mengalami efek negatif dari jadwal yang lebih awal,” ujar psikolog tidur anak di Nyxeos Consulting dan profesor di National Jewish Health, Lisa Meltzer, dikutip dari NPR.
“Waktu tidur mereka lebih bisa disesuaikan."