sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Bekerja dari tempat tidur bisa menimbulkan dampak negatif

Beberapa gangguan kesehatan bisa terjadi akibat bekerja dari kasur.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Rabu, 30 Mar 2022 11:55 WIB
Bekerja dari tempat tidur bisa menimbulkan dampak negatif

Apakah pandemi Covid-19 mengubah pola kerja Anda? 

Kini bekerja dari rumah bukan perkara baru lagi. Namun, jika Anda mengerjakan seluruh pekerjaan dari tempat tidur, apa yang akan terjadi? 

Mengubah kasur menjadi kantor sebenarnya dapat memicu banyak masalah, baik psikologis maupun fisik. Padahal, bagi sebagian orang Work From Home (WFH) juga berarti Work From Bed (WFB).

Survei yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan 72% dari 1.000 responden menyatakan telah bekerja jarak jauh dan mengawali hari untuk membuka laptop dari tempat tidur. Fenomena yang sama juga terjadi di Inggris. Meski terlihat nyaman, kenyataannya mengubah tempat tidur menjadi kantor memicu banyak masalah kesehatan, baik psikologis maupun fisik meskipun tanpa disadari.

Penyakit tubuh

Penting untuk diakui bahwa bekerja dari rumah adalah hak istimewa yang tidak diberikan kepada ratusan juta orang. Namun, sering terjadi orang-orang ini tidak memiliki tempat kerja, sehingga tempat tidur menjadi pilihan. Di sisi lain, meski bisa menyiapkannya, orang-orang ini lebih memilih bekerja dari tempat tidur.

Para ahli mengatakan, terlepas dari dapat dihindari atau tidak, kebiasaan bekerja dari tempat tidur tidak baik untuk tubuh. Leher, punggung, pinggul, dan banyak bagian tubuh tidak bergerak secara optimal. 

"Akibatnya cara kerja menjadi lebih tidak kondusif," kata Direktur Teknik Sistem Perawatan Kesehatan di Mayo Clinic, Susan Hallbeck, lembaga penelitian medis terbesar di AS.

Sponsored

Penyakit-penyakit yang timbul antara lain sakit kepala ringan, radang sendi, rasa sakit di tulang, ligamen dan otot di leher.

Merusak produktivitas

Bekerja dari tempat tidur tidak hanya buruk bagi tubuh, tetapi juga buruk untuk produktivitas. 
"Sebagai spesialis tidur, kami cenderung merekomendasikan bahwa tempat tidur hanya boleh digunakan untuk tiga hal yakni tidur atau istirahat, berhubungan seks, dan ketika sakit,” ucap Profesor Neurologi dan ahli tidur Universitas John Hopkins, Rachel Salas.  

Semakin banyak menonton TV di tempat tidur, bermain video game di tempat tidur, dan tidak tidur di tempat tidur, otak akan mulai berpikir bahwa banyak hal bisa dilakukan di tempat tidur. Kemudian, perilaku ini mulai dibangun dengan penuh kesadaran.

Apakah bekerja dari tempat tidur menjadi masalah?

Beberapa orang mengakui bekerja dari tempat tidur bukan menjadi sebuah masalah. Mereka bahkan bisa bekerja, makan, dan tidur di satu tempat yang sama tanpa merasakan dampak negatif. Hallbeck menambahkan, dampak bekerja dari tempat tidur juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan, usia, dan seberapa lama kebiasaan ini sudah dilakukan.  

Meskipun bekerja dari tempat tidur, mungkin belum tentu menjadi sesuatu yang dapat atau ingin diubah, penting untuk diingat bahwa tubuh dan otak barangkali tidak merasakan dampaknya saat ini. Namun, kemungkinan besar akan dirasakan di kemudian hari.

Berita Lainnya
×
tekid