sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Film animasi Luca, minim konflik dan plot twist

Berbeda dengan karya Pixar lainnya, Luca menyuguhkan kisah yang lebih ringan untuk dinikmati oleh setiap kalangan.

Clarissa Ethania
Clarissa Ethania Sabtu, 28 Agst 2021 21:41 WIB
Film animasi Luca, minim konflik dan plot twist

Luca menjadi film animasi persembahan Walt Disney Animation bersama studio animasi Pixar yang telah rilis pada 18 juni 2021, di Disney+ Hostar. Berbeda dengan karya Pixar lainnya, Luca menyuguhkan kisah yang lebih ringan untuk dinikmati oleh setiap kalangan.

Kisah Luca dimulai dengan gambaran para nelayan yang merasa kesal dan benci saat melihat bayangan monster di bawah laut. Selanjutnya, cerita ini pun langsung memperlihatkan sosok Luca Paguro (Jacob Tremblay) yang merupakan monster laut.

Setiap harinya Luca selalu membantu orang tuanya untuk menjaga ikan-ikan milik keluarganya, layaknya seorang gembala domba. Luca pun tidak pernah bertindak nakal dan selalu mendengarkan pesan orang tuanya. Dia juga menuruti segala larangan orang tuanya, termasuk tidak bermain dan naik ke permukaan laut.

Hingga suatu saat, Luca menemukan barang-barang dari daratan yang tenggelam di dalam laut. Di situlah dia juga bertemu dengan Alberto Scorfano (Jack Dylan Grazer), sesama monster laut.

Alberto dikisahkan sebagai tokoh yang sok tahu dan mengajak Luca pergi ke daratan. Untuk pertama kalinya, Luca tak mengikuti perkataan orang tuanya dan kabur untuk menetap di daratan. Saat di darat, tubuh monster lautnya secara ajaib berubah menjadi seorang anak manusia. Mulai dari sana, petualangan mereka dimulai.

Berlatarkan Porto Rosso, Italia

Mengambil latar tempat di Italia tahun 1950-an di kota Porto Rosso, pesisir pantai Riviera, film Luca memperlihatkan suasana musim panas khas Italia. Gambaran wilayah, para penduduk, hingga lingkungan pantai dibuat secara detail dan sedemikian rupa layaknya kota-kota di Italia.

Di kota tersebut, Luca dan Alberto melakukan banyak hal. Mulai dari belajar menggunakan bahasa Italia, bermain bola, makan spageti, menikmati es gelato, mengobrol dengan warga setempat, dan banyak kegiatan lainnya yang tidak pernah mereka lakukan di bawah laut. Di sana pula keduanya bertemu dan berteman dengan gadis yang penuh semangat bernama Giulia Marcovaldo (Emma Berman).

Sponsored

Luca bukan hanya sebuah imajinasi. Film ini berdasarkan pada legenda dan mitos monster laut di Italia yang banyak diceritakan oleh para nelayan lokal secara turun menurun. Meski begitu, film ini tidak menceritakan awal mula legenda monster laut tersebut.

Fokus film ini berada pada penggambaran karakter Luca yang berusaha mencari jati diri. Karakter Luca digambarkan layaknya seorang anak dengan keingintahuan yang besar dan mau mempelajari segala hal baru.

Bisa dibilang, film Luca berbeda dari suguhan Pixar lainnya. Ceritanya cukup sederhana, tidak ada konflik yang begitu besar, bahkan cenderung cepat selesai. Meski hanya berisi kisah persahabatan yang ringan, namun tema tentang penerimaan identitas diri secara cerdas ikut diselipkan dalam konflik. 

Dari segi audio, film Luca cukup menghadirkan efek suara yang natural, namun tidak terlalu detail seperti khas Pixar. Tak hanya itu, suara tiap-tiap tokoh pun berhasil menghidupkan karakter di dalamnya. Penggunaan lagu-lagu riang dan pemilihan warna-warna yang cerah, mampu menghidupkan animasi sekaligus nyaman dinikmati oleh penonton.

Secara keseluruhan, film yang disutradarai oleh Enrico Casarosa ini tidak menghadirkan kejutan emosional yang bisa membuat penonton menangis terharu, minim konflik, serta hampir tak ada plot twist. Meski begitu, film ini cocok ditonton bersama keluarga untuk mengisi waktu luang.

 

Berita Lainnya
×
tekid