Inilah protokol kesehatan yang harus dipenuhi delegasi KTT G20

Berbagai persiapan terus dimatangkan pemerintah jelang Konferensi Tingkat Tinggi G20 (KTT G20) di Bali pada 15-16 November. Di bidang kesehatan, Kemenkes akan fokus memperkuat empat hal untuk memastikan momentum pertemuan dapat berjalan dengan aman, sehat, dan selamat terkait pandemi Covid-19. Mulai dari kesiapan fasilitas kesehatan, sistem perawatan, vaksinasi, dan penguatan surveilans Covid-19. 

“Kami berpedoman pada surat edaran Satgas Covid-19 yang masih berlaku, yaitu SE Nomor 20 Tahun 2022 tentang Prokes pada Kegiatan Berskala Besar dalam Masa Pandemi Covid-19 dan SE Nomor 25 Tahun 2022 tentang Prokes Perjalanan Luar Negeri pada Masa Pandemi,” ujar Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Achmad Farchanny, dalam konferensi pers #G20Updates: Protokoler Kesehatan KTT G20, yang dipantau online, Kamis (13/10). 

Farchanny menyampaikan, prosedur yang diikuti para delegasi mulai dari persiapan sertifikat vaksinasi Covid-19. Anggota tim delegasi beberapa negara peserta diminta untuk mengunduh dan mendaftarkan diri melalui aplikasi PeduliLindungi, 14 hari sebelum kedatangan ke Indonesia. 

Terdapat beberapa prosedur saat para anggota delegasi tiba di bandara dan verifikasi sertifikat PeduliLindungi yang dapat dilakukan di bandara kedatangan. Pemerintah akan menyediakan layanan bantuan dan anggota delegasi yang perlu menunjukkan softcopy sertifikat vaksinasi lengkap. Pada aplikasi PeduliLindungi, pemerintah telah menyediakan 13 bahasa, yaitu Indonesia, Inggris, Cina, Rusia, Prancis, Jepang, Korea, Spanyol, Portugis, Jerman, Arab, Italia, dan Turki.

Prosedur selanjutnya, petugas akan melakukan pengecekan suhu tubuh dan pemindaian aplikasi PeduliLindungi, untuk mengetahui status vaksinasi. Panitia juga menyediakan alat tes Covid-19 mandiri, yaitu antigen bagi para peserta yang membutuhkan. Layanan ini tersedia di 22 hotel delegasi.