sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kesadaran sarapan di Asia Pasifik meningkat

Pandemi ini telah menimbulkan berbagai perubahan nyata terhadap kebiasaan konsumen di Asia Pasifik dalam menyantap sarapan.

Clarissa Ethania
Clarissa Ethania Selasa, 07 Sep 2021 10:42 WIB
Kesadaran sarapan di Asia Pasifik meningkat

Sarapan menjadi salah satu hal yang penting. Saat makan makanan yang tepat untuk sarapan, seseorang memberi bahan bakar yang dibutuhkan otot dan otak untuk kinerja optimal. Selama pandemi ini kesadaran akan menyantap sarapan baik, menjadi semakin meningkat di Asia Pasifik. 

Berdasarkan survei Kebiasaan Sarapan Asia Pasifik 2021 yang dilakukan Herbalife Nutrition, keinginan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan, menjadi alasan utama yang memotivasi konsumen di Asia Pasifik untuk menerapkan kebiasaan sarapan yang baik. Tiga dari sepuluh (30%) konsumen mulai menyantap sarapan lebih sering karena situasi yang terjadi saat ini, dan setengah dari responden yang mulai melakukannya mengaku sarapan enam hingga tujuh hari dalam satu minggu.

Survei Kebiasaan Sarapan Asia Pasifik dari Herbalife Nutrition 2021 ini, melakukan jajak pendapat terhadap lebih dari 5.500 konsumen yang berusia 18 tahun dan lebih di 11 negara seperti Australia, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia,Filipina, Singapura, Taiwan,Thailand, dan Vietnam. Sekitar 50% dari responden merupakan Generasi Z (berusia 18-24 tahun) atau Milenial (berusia 25-40 tahun).

"Pandemi ini telah menimbulkan berbagai perubahan nyata terhadap kebiasaan konsumen di Asia Pasifik dalam menyantap sarapan," kata Senior Vice President & Managing Director, Asia Pacific, Herbalife Nutrition, Stephen Conchie, dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/9). 

"Dengan kesadaran yang semakin  berkembang terhadap kebutuhan untuk sarapan yang sehat dan bernutrisi demi mendukung kesejahteraan mereka, banyak di antara konsumen-termasuk generasi Z dan milenial-yang sebelumnya tidak makan sarapan, mulai menyantap sarapan setiap hari pada saat ini. Hal ini  menandai langkah menuju arah yang tepat untuk mendorong kebiasaan nutrisi yang baik dan menjadi dasar bagi mereka menuju kehidupan yang lebih sehat." ujar Conchie.

Gen Z, milenial lebih sering sarapan pagi

Survei mengungkap, dua dari lima (37%) generasi Z dan milenial di Asia Pasifik mulai makan sarapan lebih sering karena pandemi, lebih tinggi daripada rata-rata wilayah ini yaitu sebesar 30% dari seluruh kelompok usia. Hal ini terlihat jelas terutama generasi Z dan milenial di Thailand (65%) dan Filipina (53%) yang menunjukkan lebih dari setengah konsumen berusia 18 hingga 40 tahun yang kini lebih sering menyantap sarapan.

Ketika ditanya tentang alasan lebih sering sarapan, alasan utama yang disampaikan oleh generasi Z dan milenial serupa dengan jawaban dari sebagian besar konsumen Asia Pasifik. Berbagai alasan tersebut di antaranya:
- Saya ingin meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan (65%)
- Saya punya lebih banyak waktu pada pagi hari untuk menyiapkan sarapan (48%)
- Saya ingin menggunakan waktu selama di rumah untuk melakukan perubahan gaya hidup yang positif (41%)

Sponsored

Selain meningkatkan frekuensi sarapan, 4 dari 10 generasi Z dan milenial (41%) juga mulai mengonsumsi sarapan yang lebih sehat. Perubahan ini lebih besar terjadi di Filipina (66%), Indonesia (61%) dan Vietnam (57%). Beberapa perubahan tersebut terlihat dari pemilihan sarapan yang mereka lakukan. Seperti halnya memasukkan banyak sayuran dan buah-buahan ke dalam sarapan, memastikan makanan bergizi seimbang, serta minum lebih banyak air saat sarapan.

Peningkatan kesadaran akan pentingnya nutrisi di kalangan konsumen Asia Pasifik

Kini banyak dari konsumen Asia Pasifik yang mulai menyadari akan faktor nutrisi pada sarapan, jika dibandingkan 2019, faktor nutrisi kini menjadi faktor penting yang diperhatikan oleh konsumen, yang kemudian dilanjutkan dengan persiapan yang cepat dan mudah, dan terakhir  cita rasa dan kenyamanan.

Para konsumen pun telah menyadari akan manfaat dan pentingnya mengonsumsi sarapan dengan protein tinggi. Seperti halnya membantu lebih fokus dalam bekerja/sekolah, membantu agar mereka tetap kenyang sampai menyantap makanan lagi atau camilan, membantu mendukung kesehatan otot, membantu meningkatkan imunitas mereka, dan masih banyak lagi.

Meski begitu sebagian besar (74%) responden percaya bahwa penting untuk makan sarapan sehat tiap hari, dan berniat untuk mengonsumsi pilihan sarapan yang lebih sehat (85%), ada sebagian kecil yang terus menghadapi berbagai halangan dalam menyediakan sarapan sehat sebagai suatu bagian penting dalam rutinitas sehari-hari. Sebagian besar dari konsumen menyebutkan bahwa untuk menyiapkan sarapan membutuhkan waktu yang lama. Selain itu, mereka juga merasa bahwa sarapan sehat itu mahal.

Kendati begitu Conchie menyebutkan, sarapan yang lebih sehat tidak selalu memerlukan waktu yang terlalu lama untuk disiapkan.

 "Ada berbagai pilihan sarapan bebas repot yang mengandung lebih banyak nutrien, yang juga mudah dan cepat untuk disiapkan. Ini akan memberikan energi kepada konsumen untuk memulai hari mereka sambil meningkatkan kesejahteraan mereka secara keseluruhan dalam jangka panjang," terang dia.

Berita Lainnya
×
tekid