

Olahraga yang bisa dipilih untuk penderita obesitas

Obesitas adalah kondisi medis di mana seseorang memiliki kelebihan lemak tubuh yang mengganggu kesehatan. Kondisi ini terjadi ketika asupan kalori lebih banyak daripada yang dibutuhkan tubuh, sehingga kelebihan kalori disimpan sebagai lemak. Obesitas dapat diatasi secara perlahan dengan mengubah pola hidup yang lebih sehat dan rutin berolahraga. Berikut lima olahraga untuk mengatasi obesitas pada orang dewasa.
Jalan kaki
Jalan kaki adalah olahraga paling mudah dan efektif untuk mengatasi obesitas. Selain itu, cara ini juga paling efektif untuk orang yang baru beralih ke gaya hidup lebih sehat.
Dikutip dari Healthline, selain gratis, jalan kaki adalah olahraga yang bisa Anda lakukan hampir di mana saja, di dalam maupun luar ruangan. Bagi orang dengan obesitas berat, jalan kaki mungkin sulit. Namun, hal itu dapat dilakukan dengan bantuan. Bahkan, berjalan perlahan akan membakar kalori tambahan saat Anda membawa beban ekstra karena bakal mengeluarkan lebih banyak energi untuk menggerakkan tubuh. Maka dari itu, pastikan untuk melakukan aktivitas fisik ini secara rutin.
Aerobik air
Aerobik air juga dapat menjadi salah satu olahraga atasi obesitas yang efektif untuk dilakukan. Dikutip dari Healthline, air membantu menopang berat tubuh Anda, yang membuat Anda merasa lebih ringan. Air juga mengurangi dampak pada persendian, yang bisa mengatasi nyeri di pinggul atau lutut.
Maka dari itu, aerobik air dapat menjadi pilihan baik untuk mengatasi obesitas. Anda juga dapat mencoba mempelajari beberapa latihan ketahanan sederhana yang dapat dilakukan di dalam air.
Sepeda statis
Healthline menyebut, speda statis yang digunakan dalam posisi duduk—juga dikenal sebagai sepeda tidur—memiliki sandaran yang menjadikannya pilihan yang baik bagi orang-orang yang mengalami obesitas. Beberapa orang yang mengalami obesitas mungkin tidak punya inti perut yang kuat, yang membuatnya sulit untuk duduk di sepeda statis yang tegak.
Sepeda statis yang digunakan dalam posisi duduk juga tidak teralu membebani tulang belakang bagian bawah. Melakukan aktivitas berjalan dan bersepeda pada sepeda statis yang digunakan dalam posisi duduk merupakan cara yang baik untuk melatih berbagai otot di tubuh bagian bawah.
Bersepeda
Bersepeda juga termasuk salah satu pilihan yang baik sebagai olahraga atasi obesitas. Konsistensi adalah hal kunci untuk melakoni olahraga ini, tetapi semakin rutin menggunakannya tentu dapat menurunkan berat badan.
Bersepeda merupakan latihan yang melibatkan seluruh tubuh. Tubuh Anda menggunakan oksigen untuk mengubah lemak dan gula menjadi energi, jadi semakin banyak Anda bernapas saat bersepeda, semakin banyak kalori yang Anda bakar.
Faktanya, Medical News Today menyebut, bersepeda dapat membakar sebanyak 444-733 kalori untuk orang berbobot 185 pon saat bersepeda selama 30 menit.
Namun, dikutip dari Socal Cycling, bagi orang yang obesitas dibutuhkan penyesuaian sepeda. Anda bisa menggunakan rangka sepeda yang lebih kuat untuk menopang berat badan dan menggunakan ban yang lebih besar untuk meningkatkan keseimbangan.
Joging
Setelah terbiasa dengan berjalan kaki, Anda dapat menaikkan intensitasnya dengan joging. Joging dapat membantu untuk membakar lemak visceral yang membahayakan. Jika lemak ini terus dibiarkan, berbagai penyakit kronis dapat terjadi, seperti penyakit jantung dan diabetes.
Namun, Anda perlu pelan-pelan untuk melakukan joging. Mengutip Verywell Fit, awali sesi joging dengan pemanasan jalan cepat selama 10 menit untuk meningkatkan detak jantung dan aliran darah ke otot-otot yang bekerja.
Kemudian, lari santai selama 1 menit dan kemudian jalan kaki selama 2 menit. Jalan kaki harus berupa istirahat aktif, bukan istirahat total. Jalan kaki dengan gerakan kuat seperti jalan cepat untuk memastikan latihan kardio yang baik. Ulangi siklus ini selama 15 hingga 20 menit dan akhiri dengan jalan kaki selama 5 menit sebagai pendinginan. Saat interval lari 1 menit Anda menjadi lebih mudah, tingkatkan lari Anda dan kurangi durasi interval jalan kaki Anda.
Latihan interval
Latihan interval adalah metode latihan yang melibatkan serangkaian aktivitas fisik dengan intensitas tinggi, yang diselingi periode pemulihan atau istirahat dengan intensitas rendah. Biasanya, latihan ini hanya berlangsung selama 10-30 menit dan ampuh untuk membakar kalori. Metode ini terbukti membakar lebih banyak kalori dengan waktu yang terbilang singkat.
Namun, dikutip dari Journal of Clinical Medicine, perlu diperhatikan beberapa hal untuk orang dengan obesitas. Pertama, intensitas dan durasi interval harus disesuaikan dengan kemampuan dan status kesehatan individu.
Kedua, penting untuk menyertakan berbagai latihan dan menyesuaikannya denan preferensi serta kemampuan fisik individu. Latihan interval intensitas tinggi mencakup beberapa hal, seperti lari, bersepeda, atau lompat tali. Maka, pemantauan beban yang tepat dan istirahat di antara interval juga penting. Orang yang mengalami obesitas mungkin memerlukan waktu pemulihan yang lebih lama. Oleh karena itu, harus ada waktu istirahat yang cukup.


Tag Terkait
Berita Terkait
Mengenal tekanan darah rendah: Penyebab dan cara mencegahnya
Adakah lamanya kesepian dengan risiko kematian dini wanita paruh baya?
Kunci umur panjang Mahathir Mohamad
Makanan yang harus dihindari jika Anda sudah berusia 40 tahun

