sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pentingnya literasi digital bagi masyarakat

Kominfo menargetkan 12,5 juta masyarakat Indonesia terliterasi digital setiap tahunnya.

Tiara Kandida Enggarsari
Tiara Kandida Enggarsari Jumat, 10 Sep 2021 17:59 WIB
Pentingnya literasi digital bagi masyarakat

Direktur Jenderal (Dirjen) Aptika Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Semuel Abrijani Pangerapan, mengatakan, masyarakat perlu membekali diri agar produktif di ruang digital.

“Semua bergerak untuk mengadopsi teknologi digital menjadi realitas baru yang melengkapi realitas kita di ruang fisik,” ujarnya dalam webinar “Mahasiswa Indonesia Makin Cakap Digital” melalui kanal YouTube Siberkreasi, Jumat (10/9).

Literasi digital, menurut Semuel, adalah bentuk persiapan agar masyarakat Indonesia tidak terus-menerus menjadi konsumen, tetapi produsen. Ini juga bagian dari program pemerintah dalam menghadapi transformasi digital.

“Kita harus menyiapkan SDM (sumber daya manusia) yang unggul agar punya daya saing yang tinggi juga karena kita tidak mau selamanya menjadi konsumen, suatu saat kita akan menjadi produsen," ucapnya.

Selain itu, literasi digital dinilai sebagai suatu pengetahuan dasar bagi masyarakat untuk membuka wawasan dalam beraktivitas di ruang digital secara produktif, kreatif, berbudaya, beretika, dan aman.

Semuel melanjutkan, semua hal yang ada di dunia digital tidak bisa sepenuhnya dipercaya begitu saja. Masyarakat perlu meningkatkan kecerdasan, terutama dalam mencari sumber kebenaran dari informasi yang diterima.

“Sudah banyak sekali masyarakat kita yang termakan hoaks. Kalau kita sampai termakan hoaks berarti kita tertipu dan dianggap oleh orang yang pembuat hoaks itu kita bodoh. Apakah kita mau dianggap bodoh? Untuk itu, kita harus punya kecerdasan,” kata Semuel.

Dirinya tidak menginginkan masyarakat menjadi korban bahkan objek kejahatan yang dirancang orang-orang yang memanfaatkan kekurangan pengetahuan atas literasi digital. Karenanya, Kominfo menargetkan setiap tahun ada masyarakat terliterasi.

Sponsored

“Ini kita ingin setiap tahunnya ada 12,5 juta masyarakat Indonesia terliterasi dan diakhir 2024, kita harapkan ada 50 juta masyarakat terliterasi,” jelasnya.

Dimulai dari 50 juta orang itu, sambungnya, mereka ke depannya akan saling memberikan literasi kepada sanak keluarga ataupun teman dan orang di sekelilingnya agar paham literasi digital.

“Inilah yang namanya impact dari 50 yang kita didik ini. Kita mempunyai impact yang lima kali lipat jadi akhirnya 250 juta orang Indonesia terliterasi digital,” tandas Semuel.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid