Bung Karno dalam beragam patung

Sejumlah patung Presiden RI pertama Sukarno atau Bung Karno kian marak. Selain di Jakarta, patung-patung sang proklamator juga ramai-ramai didirikan di berbagai, semisal di Blitar, Yogyakarta, Palu, Bali, dan Bandung. 

Pose Bung Karno pun kian beragam. Jika sebelumnya yang direplikasi ialah pose membaca teks proklamasi, kini Bung Karno juga diabadikan ketika sedang membaca, berpidato, dan menunggang kuda. 

Ketua Umum PDI-Perjuangan pun wara-wiri untuk meresmikan patung-patung itu. Terakhir, Megawati meresmikan patung Bung Karno berkuda di lingkungan Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, pada awal Juni. 

Kepada Alinea.id, politikus PDI-Perjuangan Andreas Hugo Pareira menilai wajar jika patung-patung Bung Karno mulai dibangun di berbagai lokasi. Menurut Andreas, nama besar Bung Karno dan pemikiran-pemikirannya sengaja ditenggelamkan selama era Orde Baru. 

"Sekarang waktunya, ya, masyarakat, publik, atau kelompok masyarakat memberikan apresiasi dan saya kira (pembangunan patung) itu sangat layak untuk dilakukan. Sangat pantas. Justru selama ini tidak pantas kalau kita melupakan (jasa Bung Karno),” terang Andreas saat dihubungi, Sabtu (19/6).

Tak hanya perlu dilestarikan, menurut Andreas, gagasan-gagasan dan ketokohan Soekarno mesti disebarluaskan. Pada era digital, Andreas, terutama menekankan perlunya membumikan Pancasila di kalangan generasi muda. 

“Sekian lama kan kita kan seolah-olah menenggelamkan itu bahwa keterpimpinan hanya sebatas pada diri Soekarno. Bukan kan? Kalau kita tidak mau belajar, ya, kita terjebak dalam jargon politik, propaganda politik yang kemudian menenggelamkan orang dan idenya," imbuh dia.