sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Nostalgia ikon horor Suzzanna

Alur ceritanya, nyaris mirip film-film Suzzanna sebelumnya, seperti Malam Satu Suro dan Sundel Bolong.

Fandy Hutari
Fandy Hutari Senin, 19 Nov 2018 16:42 WIB
Nostalgia ikon horor Suzzanna

Suzzanna: Bernapas dalam Kubur, di hari pertama penayangannya, 15 November 2018, sudah ditonton lebih dari 200 ribu orang. 

Film-film Suzzanna sebelumnya seolah-olah menjadi metafora untuk melawan segala kesewenang-wenangan di masa Orde Baru. Segala karakter penjahat merupakan fakta yang sebenarnya ada di kehidupan sehari-hari di masa itu.

Sedangkan di dalam film Suzzanna: Bernapas dalam Kubur, segala kritik tadi seakan-akan raib. Karakter empat penjahat berasal dari golongan, yang sebenarnya teraniaya di kehidupan nyata. Empat penjahat itu adalah buruh pabrik.

Mereka tinggal di sebuah asrama sederhana di lingkungan pabrik. Mereka menuntut kenaikan gaji kepada bosnya, Satria. Tapi tak dipenuhi, karena tiga bulan sebelumnya gaji sudah naik.

Sponsored

Bahkan salah seorang penjahat, Gino, berujar sebanyak tiga kali kalau dirinya terpaksa ikut merampok, karena butuh uang untuk mengobati ibunya yang tengah sakit keras. Gajinya tak cukup. Sementara lembur hampir setiap hari.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid