sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Tanpa sedotan plastik untuk selamatkan lingkungan

Sejumlah restoran mengumandangkan gerakan tanpa sedotan.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Kamis, 31 Jan 2019 16:34 WIB
Tanpa sedotan plastik untuk selamatkan lingkungan

April tahun lalu, World Bank mengeluarkan laporan, Indonesia ada di peringkat kedua sebagai negara penghasil sampah plastik terbesar di dunia, setelah China. Pada 2010, Indonesia punya populasi pesisir 187,2 juta yang tinggal dalam jarak 50 kilometer dari pesisir, setiap tahun menghasilkan 3,2 juta ton sampah.

Sampah-sampah itu tak dikelola dengan baik, sehingga diperkirakan mengakibatkan kebocoran 0,48 hingga 1,29 juta ton metrik sampah plastik per tahun ke lautan.

Sampah plastik selalu menjadi persoalan yang pelik. Sampah sedotan plastik termasuk ke dalam lima jenis sampah plastik yang paling banyak ditemukan.

Pada 2018, organisasi Divers Clean Action (DCA) menyebut, sampah sedotan plastik di Indonesia bisa mencapai 93,2 juta per hari. Meski hanya punya panjang sekitar 10 cm, perlu 500 tahun supaya sampah sedotan plastik bisa terurai secara alami.

Sponsored

Untuk mengurangi sampah sedotan plastik sekali pakai, pada 2017 DCA bekerja sama dengan restoran cepat saji Kentucky Fried Chicken (KFC) berkomitmen mengurangi sampah sedotan plastik.

Tagar #Nostrawmovement kemudian digaungkan menjadi gerakan nasional, berbarengan dengan peringatan Hari Terumbu Karang 2018, yang jatuh tiap 8 Mei.

Gerakan tanpa sedotan menggema di beberapa restoran waralaba.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid