sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

2 jenazah korban gempa Cianjur ditemukan di dekat kali Cugenang

Pengangkatan jenazah dilakukan dengan ditandu, menggunakan bambu oleh sekitar enam personel gabungan. 

Ayu mumpuni
Ayu mumpuni Jumat, 25 Nov 2022 09:25 WIB
2 jenazah korban gempa Cianjur ditemukan di dekat kali Cugenang

Petugas gabungan menemukan dua jenazah yang tertimbun tanah akibat gempa dan longsor Cianjur, hari ini (25/11). Dua jenazah itu langsung dievakuasi ke ambulans untuk diidentifikasi di RS Sayang, Cianjur.

Pantauan Alinea.id, dua jenazah itu ditemukan setelah pengerahan anjing pelacak atau K9 milik Polri dan Basarnas di wilayah Cugenang, Cianjur, Jawa Barat. Jenazah ditemukan dekat dengan lokasi sungai yang alirannya cukup deras.

Pengangkatan jenazah melewati medan yang tak mudah, karena berada di bawah. Sementara, jenazah harus di angkat ke bahu jalan yang ada di bagian atas lokasi penemuan.

Pengangkatan jenazah dilakukan dengan ditandu, menggunakan bambu oleh sekitar enam personel gabungan. 

Pengerahan K9 Polri sudah dilakukan sejak beberapa hari terakhir. Di luar pengerahan personel dari unsur Polri, TNI, dan Basarnas.

Sebelumnya, Disaster Victim Identification (DVI) Polri mengimbau masyarakat yang masih merasa kehilangan keluarganya untuk melapor ke posko terdekat atau ke pos antemortem DVI Polri di RSU Sayang, Cianjur. Pelaporan disertakan data rekam medis gigi atau trafic korban.

Berdasarkan data BNPB hingga Kamis (24/11) sore, tercatat korban meninggal menjadi 272 orang. Jumlah ini bertambah seiring dengan tim SAR gabungan yang menemukan korban meninggal dunia atas nama Nining (64).

Dari 272 korban, 165 jenazah telah berhasil diidentifikasi. Sementara, 107 jenazah lainnya masih terus dicari identitasnya.

Sponsored

Kemudian, BNPB juga mencatat jumlah korban luka-luka sebanyak 2.046, dan warga mengungsi menjadi 62.545 orang. Lalu, 56.311 rumah rusak akibat gempa, perinciannya 22.267 rumah rusak berat, 11.836 rumah rusak sedang, dan 22.208 rumah rusak ringan.

"Ini data dari kepala desa ke camat yang dilaporkan kepada kami. Tentu saja ini akan diverifikasi dengan batasan-batasan yang sudah ada, ada Peraturan Menteri PUPR terkait spesifikasi mana yang masuk kategori rumah rusak ringan, sedang, dan berat," ujar Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.

Berita Lainnya
×
tekid