sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ada Anarko di balik rusuhnya Hari Buruh?

Anggota organisasi itu disebut mendompleng aksi unjuk rasa buruh untuk menciptakan kerusuhan.

Christian D Simbolon
Christian D Simbolon Rabu, 01 Mei 2019 22:07 WIB
Ada Anarko di balik rusuhnya Hari Buruh?

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea meminta kepolisian mengusut tuntas kasus-kasus kericuhan yang terjadi di lima provinsi pada peringatan Hari Buruh Internasional 2019 atau May Day 2019. Menurut Andi, ada aktor intelektual di balik kerusuhan-kerusuhan tersebut. 

"Pesan untuk Pak Kabareskrim, Bang Idham Aziz, ada kejadian di lima provinsi termasuk di Bundaran HI dan Bandung. Kami minta ditelusuri dengan cepat. Saya menilai ini pasti ada aktor intelektualnya," ujar  Andi Gani di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Rabu (1/5).

Selain di Jawa Barat dan DKI Jakarta, Andi tidak merinci kasus kerusuhan di tiga provinsi lainnya. Namun demikian, ia menegaskan, bentrok antara aparat dan pengunjuk rasa di lima provinsi janggal karena terjadi secara serentak dalam waktu yang bersamaan. "Hari yang sama dan jam yang sama," kata dia. 

Di Bandung, kericuhan aksi unjuk rasa memperingati May Day sempat terekam dalam sebuah video. Video itu diunggah oleh akun instagram @infobandungkota dan turut disebarluaskan di Facebook oleh akun komunitas Anarkis.org. Dalam video tersebut, terlihat polisi mengejar puluhan orang berpakaian hitam di sebuah jalan di Kota Bandung.

 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Ratusan orang berpakaian serba hitam menyusup pada kerumunan ribuan buruh yang menggelar aksi buruh di Gedung Sate, Kota Bandung. Beruntung polisi dapat mengaman penyusup itu, Rabu (1/5/2019) Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema mengatakan, sekelompok remaja tersebut mencoba menyusup aksi buruh, sehingga untuk mengantisipasi gesekan, polisi mengamankan mereka.Selain mencoba menyusup, mereka melakukan aksi vandalime terhadap mobil dan fasilitas umum di sekitar Monumen Perjuangan. Polisi menyita alat-alat sepeti cat semprot hingga double stik disita.”Ada indikasi seperti itu bawa pilox, double stik dan alkohol juga tadi,” ujar Kombes Irman Sugema. Sementara itu, Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP M Rifai mengaku mengamankan sekitar 150 remaja yang terlibat aksi vandalime dan penganiayaan. Pihaknya tengah menginvetarisir dampak aksi tersebut.”Kita sedang mendata di jalan perusakan dan penganiayaan itu. Kita sudah amankan sebagian di kantor polisi dan di Monumen,” ujarnya dilansir detikcom. Polisi tengah mendalami motif dari aksi yang bertepatan dengan peringatan hari buruh tersebut. Sejauh ini, diketahui mereka bergerak berkelompok dari Cikapayang menuju Gedung Sate menyusup aksi buruh. . Sc : dara.co.id Video istimewa #infobandungkota #bandungnews #bandungkota #hariburuh #mayday #buruh

Sebuah kiriman dibagikan oleh INFO BANDUNG KOTA (@infobandungkota) pada

Andi menegaskan, provokator kericuhan bukan berasal dari kalangan buruh. Pasalnya, kelompok buruh sudah sepakat untuk menggelar aksi unjuk rasa dengan damai. Menurut dia, kericuhan dipicu oleh kelompok bernama Anarko yang berbaur di antara para buruh dengan ciri khas pakaian hitam. 

Sponsored

"Di beberapa lokasi ada kelompok penyusup berpakaian hitam-hitam Anarko yang sengaja memancing terjadinya bentrok antara buruh dengan kelompok ini. Tahun lalu juga ada bentrokan di Patung Kuda antara buruh dengan kelompok ini. Sekarang di Bandung KSPSI diincer lagi," kata dia. 

Karena itu, Andi meminta Polri segera menuntaskan kasus bentrokan yang terjadi di lima provinsi tersebut. "Kami sangat percaya bahwa Polri bisa menyelesaikan kasus dan masalah ini dengan cepat," tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan sudah meminta Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Idham Aziz untuk menyelidiki kasus tersebut.

"Ada apa ini? Namanya saja sudah serem. Anarko kan mendekati anarkis. Kami minta dalami siapa di belakangnya," ujar Moeldoko. (Ant)

 

Berita Lainnya
×
tekid