Anies Baswedan: Yang bikin macet itu mobil dan motor, bukan trotoar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membantah proyek pelebaran trotoar yang dilakukan oleh Dinas Bina Marga menyebabkan kemacetan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membantah proyek pelebaran trotoar yang dilakukan oleh Dinas Bina Marga menyebabkan kemacetan seperti yang disampaikan oleh anggota DPRD DKI.
Pemprov DKI Jakarta merevitalisasi 31 trotoar ruas jalan protokokol, arteri, dan penghubung di ibu kota, dengan biaya Rp1,37 triliun.
"Setahu saya yang bikin macet itu mobil dan motor ya, bukan trotoar ya," kata Anies saat ditemui di Balai Agung Balai Kota Jakarta, Senin (11/11).
Anies mengatakan kemacetan terjadi karena volume kendaraan terus meningkat dari waktu ke waktu dan pelebaran trotoar tidak berpengaruh terhadap padatnya kendaraan di Jakarta.
Menurut dia, panjang jalan di Jakarta tidak berubah. Jumlah kendaraan bermotornya yang meningkat banyak.
"Itu yang harus ditangani dengan lebih banyak mau menggunakan kendaraan umum," ujar Anies.
Anies mengatakan, pembangunan dan pelebaran trotoar yang saat ini dilakukan justru untuk meningkatkan volume pengguna kendaraan umum agar lebih nyaman berjalan kaki dan memudahkan integrasi layanan transportasi umum.
Ia mencontohkan saat ini dengan terintegrasinya layanan transportasi umum lewat JakLingko, pengguna kendaraan umum di Jakarta meningkat dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
Sejak 2017 pengguna layanan transportasi umum yang berjumlah 340.000 orang meningkat hingga 700.000 orang pada 2019 karena integrasi layanan transportasi umum yang membaik.
Karena itu, Anies mendukung pejalan kaki mendapatkan trotoar yang nyaman sebagai bagian dari integrasi layanan transportasi umum.
"Sekarang kita bangun jalan untuk kaki supaya warga lebih banyak berjalan kaki. Dan kita perhatikan semua kota modern dan kosmopolit seperti Jakarta dengan kegiatan interaksi yang amat intensif, selalu punya fasilitas pejalan kaki yang baik. Itu yang kita dorong ke sana," kata Anies.
Sebelumnya, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah mengatakan pembangunan trotoar yang dilakukan Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Anies menimbulkan kemacetan.
Menurut dia, tidak pernah dalam sejarah selama 10 tahun ini macetnya sampai di ujung depan Senen.
"Ini apa dampak pembangunannya atau apa? Karena ini kan jalan dipersempit. Mau tidak mau besok akan seperti itu. Ini harus dilihat," kata Ida Mahmudah saat dijumpai di ruang Komisi D usai rapat anggaran KUA PPAS 2020 bersama Dinas Bina Marga DKI Jakarta. (Ant)
Berikut rincian revitalisasi trotoar pada 2019:
1. Jalan DR Satrio
2. Jalan Otto Iskandardinata
3. Jalan Matraman Raya
4. Jalan Pangeran Diponegoro
5. Jalan Kramat Raya dan Jalan Salemba Raya
6. Jalan Cikini Raya
7. Jalan Latumenten
8. Jalan Danau Sunter Utara
9. Jalan Yos Sudarso
10. Jalan Kemang Raya
Berikut rincian revitalisasi trotoar pada 2020:
1. Jalan RA Kartini
2. Jalan Lebak Bulus Raya
3. Jalan Fatmawati
4. Jalan MT Haryono
5. Jalan Dewi Sartika
6. Jalan Gatot Subroto
7. Jalan KH Mas Mansyur
8. Jalan HR Rasuna Said
9. Jalan Kasablanka
10. Jalan Saharjo
11. Jalan Tomang Raya
12. Jalan Cideng Barat atau Timur
13. Jalan Kebon Sirih
14. Jalan Arief Rahman Hakim
15. Jalan Juanda
16. Jalan Letjen Suprapto
17. Jalan Tubagus Angke
18. Jalan RE Martadinata
19. Jalan Kayuputih dan Jalan Balap Sepeda
20. Cabang Jalan Sisingamangaraja, yakni Jalan Hangtuah, Jalan Raden Patah, dan Jalan Pati Unus
21. Cabang Jalan Panglima Polim, yakni Jalan Wijaya II, Jalan Dharmawangsa I, dan Jalan Dharmawangsa II.