sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Bagasi berbayar berdampak negatif pada sektor pariwisata

Kebijakan bagasi berbayar pada maskapai berbiaya murah, menjadi salah satu faktor penyebab dari berkurangnya jumlah penumpang

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Jumat, 01 Feb 2019 14:14 WIB
Bagasi berbayar berdampak negatif pada sektor pariwisata

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) membentuk tim untuk merespons dampak kebijakan bagasi berbayar pada maskapai berbiaya murah (low cost carrier/LCC) yang dikhawatirkan berpengaruh langsung pada sektor pariwisata.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar Guntur Sakti, mengatakan untuk merespons kebijakan tersebut Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya telah mengirimkan tim yang diketuai oleh Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Aksesibilitas Judi Rifajantoro untuk berkoordinasi dengan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.

"Tim ini sudah melaporkan situasi dan kondisi di lapangan termasuk gejolak yang terjadi di kalangan masyarakat dan industri. Tim juga menyampaikan permintaan agar ada perhatian langsung dari pemegang otoritas sehingga kondisi di pasar tetap terkendali," katanya di Jakarta.

Kemenpar juga terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman untuk menemukan titik temu dan solusi terbaik bagi persoalan tersebut.

Kebijakan bagasi berbayar pada maskapai berbiaya murah di Tanah Air itu berdampak langsung pada sektor pariwisata.

Kebijakan pencabutan bagasi gratis pada maskapai berbiaya rendah dan masih tingginya harga tiket pesawat secara umum berdampak langsung pada sektor pariwisata Indonesia.

"Biro perjalanan misalnya saat ini ragu bahkan tidak berani menjual paket. Di sisi lain sektor UKM kita juga banyak yang terpukul," katanya.

Sementara dari sisi okupansi hotel juga terpengaruh dengan angka penurunan yang cukup signifikan di berbagai destinasi.

Sponsored

"Kebijakan bagasi berbayar ini juga menurunkan jumlah penumpang pesawat dan terjadi pembatalan perjalanan oleh wisatawan di beberapa tempat," katanya.

Pihaknya menegaskan pentingnya untuk menjaga iklim yang kondusif bagi tetap berkembangnya sektor pariwisata di Tanah Air tanpa mengabaikan kelangsungan bisnis pada dunia penerbangan.

Tercatat ketentuan layanan bagasi sebelumnya telah tercantum dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 185 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Penumpang Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri.

Dalam Pasal 22 butir C, maskapai dengan pelayanan no frilss (standar minimum) atau LCC bisa mengenakan biaya untuk pengangkutan bagasi tercatat.

Kebijakan bagasi berbayar pada maskapai berbiaya murah, menjadi salah satu faktor penyebab dari berkurangnya jumlah penumpang di sejumlah bandara yang dikelola Angkasa Pura I.

Sementara menurut VP Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero) Handy Heryudhitiawan, dari 13 bandara yang dikelola AP I, sepanjang 1-24 Januari 2019, hanya Bandar Udara Internasional Ngurah Rai yang mengalami pertumbuhan traffic pesawat dan penumpang, bila dibandingkan periode yang sama pada 2018.

Hal ini disebabkan karena tekanan harga tiket yang naik di atas rata-rata, masa libur telah usai, dibukanya jalan tol trans jawa dan pemberlakuan bagasi berbayar oleh maskapai LCC

"Traffic pesawat di Bandara Ngurah Rai tumbuh 2% sedangkan jumlah penumpang tumbuh 15%," jelas dia saat dihubungi Alinea.id, Kamis (31/1).

Sementara 12 bandara lainnya mengalami penurunan. Penurunan tertinggi terjadi pada Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo Solo. Pertumbuhan traffic pesawat minus 39% sedangkan pertumbuhan penumpang minus 43%.

Di bawahnya ada Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin. Dari sisi traffic pesawat terjadi penurunan 36% sedangkan dari sisi penumpang turun 31%.

Selanjutnya adalah Bandara Internasional Pattimura, traffic pesawat turun 28% sedangkan penumpang turun 23%. Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi traffic pesawat turun 25% dan penumpang turun 21%.

"Secara rata-rata hingga 24 Januari terjadi penurunan jumlah penumpang pesawat sebanyak 13%," tutur dia.(ant)

 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid