sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BMKG: Kesamaan Gempa Banggai dan Palu Sulawesi Tengah

BMKG menyebut ada kesamaan gempa bumi yang terjadi di Banggai dengan Palu Sulawesi Tengah yakni strike slide.

Sukirno
Sukirno Jumat, 12 Apr 2019 23:25 WIB
BMKG: Kesamaan Gempa Banggai dan Palu Sulawesi Tengah

BMKG menyebut ada kesamaan gempa bumi yang terjadi di Banggai dengan Palu Sulawesi Tengah yakni strike slide.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan terdapat kesamaan gempa bumi di Palu dengan yang terjadi di Kabupaten Morowali dan Kepulauan Banggai berkekuatan 6,9 SR.

"Ini sama tipenya strike slide (pergerakan mendatar), mirip cuma lokasi berbeda," kata Dwikorita dalam jumpa persnya di Jakarta, Jumat (12/4).

Kendati memiliki kesamaan, Dwikorita belum dapat memastikan apakah gempa itu akan semakin kuat sebagaimana di Palu.

BMKG, kata dia, mengamati gempa tersebut selama satu jam sejak gempa terjadi dan belum dideteksi gempa susulan terjadi.

"Kami terus memantau, maka kami tunggu sampai satu jam. Meski tidak ada kenaikan tinggi yang signifikan. Kami tunggu satu jam jaga-jaga apabila ada kemungkinan gempa lebih kuat," kata dia.

Dia mengatakan gempa susulan dalam satu jam sejak gempa terjadi menunjukkan tren semakin turun.

"Sampai saat ini kami belum memastikan apakah ada yang kuat lagi. Semoga tidak ada gempa yang kuat," katanya.

Sponsored

Gempa Banggai yang baru terjadi dan Gempa Palu pada September 2018, terjadi pada hari Jumat, dengan waktu kejadian berdekatan yaitu usai azan magrib dan menjelang salat isya. Itulah dua bencana yang melanda Sulawesi Tengah itu terjadi dengan selang waktu enam bulan lebih.

Gempa bumi bermagnitudo 6,9 pada skala richter, Jumat (12/4) mengguncang Kabupaten Banggai, Banggai Kepulauan dan Banggai Laut, pukul 19.40 Wita ketika warga muslim sedang menantikan waktu salat isya.

Sedangkan gempa bumi di Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala dan Parigi Moutong, terjadi Jumat (28/9) tahun lalu saat warga baru saja mendengarkan azan magrib berkumandang di masjid-masjid.

Parahnya, gempa Palu, Sigi, Donggala dan Parigi Moutong ini diikuti tsunami dan likuifaksi sehingga dampaknya sangat masif menghantam sarana dan prasarana umum dan milik masyarakat serta menewaskan hampir 5.000 orang dengan kerugian material ditaksir tidak kurang dari Rp40 triliun.

Sedangkan gempa Banggai Kepulauan yang oleh BMKG diprediksi menimbulkan tsunami tetapi ternyata tidak terjadi, dan hingga pukul 21.30 Wita, tidak ada laporan adanya korban atau kerusakan bangunan yang ditimbulkan gempa tersebut.

Memang sempat beredar kabar yang tidak bisa dikonfirmasikan bahwa ada pulau di Kabupaten Banggai Laut yang tenggelam karena terletak persis di titik pusat gempa.

"Ya, masyarakat memang panik dan berlarian menyelamatkan diri ke tempat-tempat yang tinggi, tetapi situasi aman-aman saja. Tidak ada tanda-tanda bakal terjadi tsunami di pantai," kata seorang sumber kepolisian.

Seorang warga yang belum diketahui identitasnya mengirim video dari tepi pantai di Kota Luwuk pada pukul 21.15 Wita dan menyebutkan bahwa permukaan air di pantai normal-normal saja.

"Enggak usah panik, semua aman-aman saja," ujarnya.

Puluhan ribu warga di tiga kabupaten di Banggai sampai saat ini masih bertahan di tempat-tempat ketinggian untuk menanti situasi benar-benar aman baru kembali ke rumah masing-masing.

Kepala Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan Kota Palu Basrano mengatakan dari pantauan Basarnas dan informasi resmi yang mereka terima, situasi di Kabupaten Bangai Kepulauan, Banggai dan Morowali hingga kini masih aman, dan warga telah diungsikan di wilayah pegunungan.

"Situasi di Kabupaten Morowali terjadi pemadaman listrik, BPBD setempat telah mendirikan tenda darurat," ungkap Basrano.

Dia menghimbau agar warga tetap tenang dan tidak panik. Hingga kini belum ada informasi resmi mengenai kerusakan bangunan yang diakibatkan gempa tersebut. (Ant).

Berita Lainnya
×
tekid