sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Disiplin lakukan prokes bisa hemat keuangan negara hingga Rp500 triliun

Saat ini pemerintah menanggung biaya rumah sakit melalui anggaran Kementerian Kesehatan.

Ghalda Anisah
Ghalda Anisah Kamis, 26 Nov 2020 17:41 WIB
Disiplin lakukan prokes bisa hemat keuangan negara hingga Rp500 triliun

Pemerintah secara serius berupaya memberikan perlindungan kepada masyarakat terhadap dampak pandemi Covid-19. Perlindungan terhadap Kesehatan masyarakat menjadi prioritas, pemerintah terus melakukan upaya Tracing, Testing, Treatment, serta edukasi 3M guna menekan penularan Covid-19. 

Hasil survei menunjukkan rata-rata dikeluarkan biaya perawatan Rp184 juta per orang. Selain biaya yang besar, masyarakat yang terdampak Covid-19 tidak bisa bekerja secara produktif sehingga menurunkan pendapatan mereka. Belum lagi kerugian apabila ada warga negara yang meninggal di usia produktif, beban biaya keluarga yang ditinggalkan pasien.

Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat UI Hasbullah Thabrany mengatakan, disiplin menjalankan protokol kesehatan dapat menghemat kerugian negara yang lebih besar dan dapat membangun ekonomi Indonesia.

“Apabila kita bisa disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak aman), dan pemerintah aktif menjalankan 3T (Tracing, Testing, Treatment), kita dapat menghemat kerugian negara yang lebih besar lagi. Kita bisa menghemat sampai Rp500 triliun, dan menggunakannya untuk membangun ekonomi Indonesia,” jelas Hasbullah, Kamis (26/11).

Saat ini pemerintah menanggung biaya rumah sakit melalui anggaran Kementerian Kesehatan. Kalau dirawat lebih dari 30 hari apalagi harus masuk ICU yang biayanya bisa sehari Rp15 juta per hari, pengeluarannya bisa lebih dari seratus juta. Tetapi masyarakat perlu paham, meski ditanggung negara jangan merasa nyaman dan tidak peduli menjalankan protokol kesehatan.

“Ingat pada saat dirawat kita menjadi tidak produktif, itu sudah kehilangan banyak pendapatan per harinya. Belum lagi setiap hari pasien merasa khawatir dengan kondisi kesehatannya, ini yang tidak bisa dihitung uang,” tambah Hasbullah. 

Cara terbaik agar masyarakat dan negara tidak merugi lebih besar lagi adalah dengan mencegah, jangan sampai terkena Covid-19.

“Kalau nanti sudah ada vaksin, kita tambah dengan vaksin. Meskipun harga vaksin belum keluar nilainya, tetapi misalnya harganya katakanlah Rp200.000, investasi ini akan memberikan kita peluang lebih aman daripada berisiko besar terinfeksi dan memerlukan pengobatan,” terangnya lebih lanjut.

Sponsored

Vaksin terbukti mampu memberikan ketenangan, pada contohnya kasus penyakit TBC, karena hampir semua orang sudah divaksinasi BCG, bisa tenang menjalani kehidupan.

Dari perspektif agama, kata Hasbullah, mencegah penularan sama derajatnya dengan melakukan ibadah. 

“Menjaga diri dan orang lain di sekitar kita agar tidak tertular Covid-19 adalah ibadah. Saking besarnya ibadah itu sampai naik haji dan salat Jumat berjamaah pun boleh ditinggalkan untuk menghindari penularan lewat kerumunan," tegas Hasbullah. 

Masyarakat harus berpifikir positif, selektif, dan cerdas dalam menerima informasi, ambil informasi dari sumber resmi dan terpercaya seperti penjelasan pemerintah.

Berita Lainnya
×
tekid