Komisi III DPR akan panggil Kapolri soal penembakan Laskar FPI
Upaya ini dilakukan setelah komisi hukum menerima perwakilan keluarga korban saat audiensi di Kompleks Parlemen, Kamis (10/12).

Anggota Komisi III DPR, Habib Aboe Bakar Al-Habsy, menyatakan, pihaknya akan memanggil Kapolri, Jendral Idham Azis, untuk meminta keterangan tentang penembakan enam Laskar Front Pembela Islam (FPI) di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek, Senin (7/12) dini hari.
"Komisi III sebagai mitra kerja kepolisian akan mengagendakan pemanggilan Kapolri untuk mendudukkan perkara ini," ujar Habib Aboe, dalam keterangannya, Jumat (11/12).
Pemanggilan terhadap Idham sekaligus menindaklanjuti aduan perwakilan keluarga korban penembakan kepada Komisi III dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU), Kamis (10/12).
Bagi Habib Aboe, tindakan kepolisian yang menembak enam Laskar FPI hingga tewas tidak perlu terjadi sebab para korban merupakan WNI. Dia pun turut menyesalkan terjadinya insiden berdarah tersebut.
"Bukankah selama ini Kapolri selalu menyampaikan, bahwa Polri menganut asas salus populi suprema lex esto atau keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi?" tanyanya.
Politkus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengaku, telah mendengar aspirasi yang beredar luas di masyarakat. Setidaknya, kata dia, lebih dari 55 pihak dan organisasi turut menuntut dibentuknya tim gabungan pencari fakta (TGPF).
"Memang sampai saat ini masih banyak informasi yang simpang siur. Tentunya hal ini perlu diklarifikasi dengan baik, apakah memang persoalan protokol kesehatan bisa berujung pada tindakan represif seperti ini? Itu semua nanti akan kita klarifikasi dengan Kapolri," jelas Habib Aboe.
Pihak keluarga Laskar FPI korban peristiwa penembakan polisi di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek menuntut keadilan di hadapan Komisi III DPR. Salah satu tuntutan, dilontarkan ayah mendiang Luthfi Hakim, Zaenuri.
Kepada Komisi III DPR, dia bersama lima perwakilan Laskar FPI yang menjadi korban tembak polisi meminta dan menuntut keadilan.
"Karena (penembakan) itu kebiadaban kalau melihat fakta yang ada. Maka, kami minta keadilan dari Komisi III. Semoga bisa terungkap semua apa yang dilalukan yang membunuh anak saya ini," tegasnya.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Menimbang sistem pemilu proporsional terbuka, tertutup, atau campuran
Kamis, 30 Mar 2023 06:19 WIB
Menimbang bunga KUR 0% demi keberlanjutan UMKM
Rabu, 29 Mar 2023 15:00 WIB