DPRD minta Anies hentikan operasi revitalisasi Taman Monas

Komisi B DPRD DKI Jakarta meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghentikan sementara proyek revitalisasi Monumen Nasional (Monas). Hal itu dilakukan setelah Komisi B DPR melakukan sidak dan menemukan kejanggalan dalam pelaksanaannya. 

Sekretaris Komisi B DPRD DKI Pandapotan Sinaga mengatakan, salah satu kejanggalan yang ditemukan adalah, jadwal pembangunan yang semestinya dikerjakan pada 2019, namun hingga saat ini masih dikerjakan.

"Proyek ini bukan multiyear (dua tahun). Kan tertera cuma 50 hari kerja saja," kata Pandapotan saat ditemui dalam sidak, Senin (20/1).

Berdasarkan laporan petugas di lapangan, proyek pembangunan ini dikerjakan mulai 12 November tahun lalu, tetapi diteruskan hingga tahun ini. 

"Pekerjaan anggaran 2019 tetapi dikerjakan 2020. Pakai anggaran apa? Kami pertanyakan perusahaan (konsultan) tidak ada yang bisa jawab," katanya. 

Pandapotan Sinaga mengatakan dalam proses revitalisasi, banyak pohon-pohon yang ditebang. Hal itu berdasarkan pengakuan petugas saat ditanyai di lapangan.

"Kami lihat bukan dipindahkan malah ditebang," kata Pandapotan.

Saat ditemui, Kapala Sub Bagian (Kasubag) Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monas Endratih Fariani mengatakan pohon-pohon itu tidak ditebang. Sebanyak 191 pohon telah dipindahkan ke sebelah Timur dan Barat Monas.

"Yang dipindah pohon buah, seperti mangga. Jadi benar kami tanam kembali," kata Endratih saat ditemui di lokasi revitalisasi taman Monas, Jakarta, Senin (20/1).

Pantauan Alinea.id lokasi revitalisasi Taman Monas sedang dalam pengerjaan. Proyek ini digarap oPT Bahana Prima Nusantara KSO dan PT Hagita Sinar Lestari.

Terlihat, banyak pekerja bangunan tengah memasang conblock. Diperkirakan sekitar 75% bidang tanah di lokasi ini sudah dibeton. 

Dalam plang yang tertera di mes pekerja, revitalisasi atau penataan kawasan Monas ini mulai digarap sejak 12 November 2019. Sementara target pengerjaan proyek ini selama 50 hari.

Tidak dicantumkan berapa besaran biaya proses revitalisasi ini, namun proyek ini tertulis menggunakan anggaran 2019.