Eks pendukung sebut Anies banyak lakukan pencitraan

Aktivis Tionghoa Zhang Wei Jian atau Ken-ken menyebut eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lebih banyak pencitraan selama empat tahun memimpin ibu kota.

Hal itu disampaikan Zhang Wei dalam wawancara dengan musisi sekaligus politikus Partai Gerindra, Ahmad Dhani di kanal Youtube Video Legend.

Dalam video tersebut,  Zhang Wei Jian mengkritik kinerja Anies Baswedan selama memimpin DKI Jakarta. Ia bahkan membandingkan kinerja Anies dan Basuki T Purnama (Ahok) di DKI. Menurutnya, selama memimpin DKI, Ahok malah lebih baik ketimbang Anies, terutama dalam pelayanan publik.

"Waktu itu kan kita totalitas Anies-Sandi, kita lawan Ahok ya. Tapi setelah empat tahun Bang Anies berkuasa, kalau menurut ukuran saya pribadi, saya harus mengakui, kalau soal kerja, Ahok better (lebih baik)," ujar Zhang Wei dalam video tersebut, seperti dikutip pada Senin (17/10).

Zhang Wei mencontohkan buruknya pelayanan publik di era Anies. Salah sattunya ialah pelayanan publik di puskesmas dan kantor kelurahan. Bagi dia, kedisplinan PNS di era Ahok sudah kembali amburadul di era Anies

"Contohnya paling kecil dan dirasakan oleh masyarakat itu pelayanan publik di kantor kelurahan dan puskesmas, itu beda jauh. Waktu zaman Ahok, PNS-PNS itu, jam tujuh, jam delapan sudah stand by, sudah kerja. Sekarang, ugal-ugalan lagi, Mas," ucapnya.

Saat ditanya Dhani, apakah penilaian itu berdasarkan survei, Zhang Wei mengaku mengalaminya sendiri.

"Saya rasakan sendiri. Pertama dapat laporan dari masyarakat. Kemudian saya datang sendiri ke kelurahan dan puskesmas, ternyata benar. Dan kayaknya, di bawah itu gak menghargai Pak Anies, gak ada takutnya gitu lho. Selebor lagi," ungkap dia.

Dalam kesimpulannya, Zhang Wei menilai, selama empat tahun pimpin di DKI, Anies justru banyak melakukan pencitraan.

"Pak Anies terlalu banyak pencitraan kalau menurut saya. Gardu listrik diresmikan, pakai gunting pita lho. di Seluruh dunia saya kira hanya Gubernur Anies yang lakukan itu. Meresmikan gardu listri pakai potong pita," pungkasnya.