sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Epidemiolog UGM: Waspadai dampak Covid-19 terhadap lansia

Kasus meninggal umumnya terjadi pada lansia atau memiliki riwayat penyakit penyerta yakni komorbid.

 Ghina Mita Yuniarsih
Ghina Mita Yuniarsih Jumat, 02 Sep 2022 18:31 WIB
Epidemiolog UGM: Waspadai dampak Covid-19 terhadap lansia

Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan kasus Covid-19 di Indonesia pada Jumat (2/9) yang telah mencapai 6.366.518 kasus. Data ini dengan rincian sebanyak 6.160.877 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh dan 157.591 orang meninggal dunia. Kasus meninggal umumnya terjadi pada lansia atau memiliki riwayat penyakit penyerta yakni komorbid.

Epidemiolog dan pengajar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM Bayu Satria Wiratama mengatakan, kondisi lansia harus lebih ketat dijaga dan pantau untuk mengurangi risiko terjadinya positif Covid-19 dengan rutin melakukan skrining, dan bisa jaga diri disaat kondisi tidak fit dengan tidak datang ke tempat yang ramai.

“Salah satunya mereka tentu harus rutin melakukan skrining terkait kondisinya, jadi kalau mereka yang lansia itu punya penyakit kronis, tentu harus dipantau jangan sampai tidak berobat. Kemudian ketika mereka tahu kondisinya tidak fit, jangan hadir ke tempat yang tertutup. Kalaupun kondisinya fit, bisa masuk sebentar saja jangan terlalu lama untuk meminimalisir risiko,” kata Bayu dalam diskusi online “Bebas Bepergian Asal Sudah Booster?” oleh BNBP Indonesia yang diselenggarakan secara daring, Jumat (2/9).

“Orang-orang lansia, kalau sudah tidak muda lagi, harus jaga diri. Tetapi kalau mengharuskan datang, perlu menggunakan masker. Kalau tidak fit, jangan memaksakan. Tujuannya mereka untuk meminimalisir terkena Covid-19. Walaupun sudah melakuan vaksin,” tambahnya.

Lansia harus lebih peduli lagi dengan dirinya sendiri disaat kondisinya yang sedang fit ataupun tidak, seperti menggunakan masker di saat ke luar rumah dan tidak memaksakan ke luar rumah disaat kondisi yang tidak sehat. Dengan langkah yang sederhana ini, dapat memberikan dampak baik kepada lansia untuk jauh dari terkena Covid-19.

Sama halnya dengan orang-orang yang merasa dirinya sehat untuk tetap menjaga diri dari hal-hal kecil disaat di luar rumah.

“Kita yang merasa sehat, sebelumnya kontak dengan orang yang terkena Covid-19. Nah jangan langsung ke luar ke tempat umum, hadir ke tempat pesta pernikahan atau hadir ke reuni. Itu jangan dulu. Acara-acara yang berkumpulnya orang banyak itu sebenarnya tidak tepat, tidak etis,” tutur dia.

Ia juga mengatakan, ketika sudah melakukan vaksin memang mencegah penularan Covid-19, tetapi tanpa adanya gejala saat terkena Covid-19 itu belum begitu bagus. Oleh karena itu, jangan datang ke tempat ramai untuk mengurangi dan menimbulkan resiko dari Covid-19.

Sponsored

“Tunggu beberapa hari dulu, kalau perlu bisa cek dulu, kalau memang negatif baru boleh hadir,” tutur dia.

Dia juga mengungkapkan pada 29 Agustus 2022 vaksinasi Covid-19 dosis kedua kepada lansia belum capai 70%. Maka dari itu, semua pihak harus membantu lansia untuk mendapatkan vaksinasi dosis kedua dengan mencari dan menyampaikan informasi yang mudah dipahami, mengantar, dan menemani lansia ke tempat vaksinasi terdekat, dan tetap mendukung dengan memberikan nomor layanan darurat.

Berita Lainnya
×
tekid