Sebanyak 500 ribu vaksin pemberian Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) tiba di Jakarta pada hari ini (Sabtu, 1/5), pukul 12.05 WIB. Vaksin produksi Sinopharm, China, tersebut tiba menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA-891 di Bandara Soekarno-Hatta.
Tawaran bantuan dari Putra Mahkota UEA, Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ), pertama kali disampaikan saat Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, dan Menteri BUMN, Erick Thohir, ke Abu Dhabi pada 21 Agustus 2020. Hibah ini diklaim mencerminkan kedekatan hubungan bilateral kedua negara, khususnya dalam enam tahun terakhir.
"Setengah juta dosis vaksin yang baru tiba ini akan membantu mempercepat program vaksinasi yang telah dimulai sejak Januari 2021 di Indonesia," tulis keterangan tertulis Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), beberapa saat lalu.
Di tengah munculnya tren peningkatan secara eksponensial kasus penyebaran Covid-19 di beberapa negara serta munculnya varian-varian baru, sudah menjadi keharusan semua negara, termasuk Indonesia, untuk terus meningkatkan kewaspadaan.
Pemerintah Indonesia, klaim KPCPEN, terus melakukan berbagai upaya, termasuk melalui diplomasi secara intensif, untuk mendapatkan "penawar" demi memenuhi kebutuhan nasional. Hingga 1 Mei 2021, sebanyak 74.465.600 dosis telah diterima dalam bentuk bahan baku (bulk), overfill, dan vaksin jadi.
Sementara itu, sebanyak 20,06 juta dosis telah disuntikkan kepada masyarakat hingga kemarin. Angka tersebut dianggap bakal menjadikan Indonesia sebagai negara terbesar ketiga di kawasan Asia setelah China dan India.