sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jokowi: Rencana kerja pemerintah pada 2022 usung pemulihan ekonomi

Sektor industri, menurut Jokowi, juga harus didorong agar mulai bangkit dengan tetap menerapkan prokes secara ketat.

Achmad Rizki
Achmad Rizki Selasa, 04 Mei 2021 15:39 WIB
Jokowi: Rencana kerja pemerintah pada 2022 usung pemulihan ekonomi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan rencana kerja pemerintah pada 2022 akan difokuskan pada pemulihan ekonomi dan reformasi struktural. Hal ini, disampaikannya saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas), di Istana Negara, Selasa (4/5).

"Rencana kerja pemerintah di  2022, tahun depan ini, masih mengusung pemulihan ekonomi dan reformasi struktural," kata Jokowi dikutip dari laman setkan.go.id, Selasa (4/5).

Jokowi menyatakan, fondasi paling awal dari pemulihan ekonomi adalah pengendalian coronavirus. Di saat yang sama, belanja pemerintah juga harus dipercepat, terutama untuk program bantuan sosial (bansos) dan padat karya. 

Selain itu, sisi permintaan juga harus diperbesar dengan mendorong belanja masyarakat. "Kemarin saya sudah mengingatkan, di akhir Maret 2021 di perbankan masih ada uang APBD provinsi, kabupaten, dan kota Rp182 triliun, yang seharusnya itu segera dibelanjakan untuk memperbesar sisi permintaan, sisi konsumsi," ujarnya.

Sektor industri, menurut dia, juga harus didorong agar mulai bangkit dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. "Domestic supply side harus ditingkatkan, tetapi semua dilakukan dengan prokes yang ketat, ketat! Jangan ditawar-tawar mengenai ini," tegasnya.

Di sisi lain, Jokowi mengungkapkan, pemerintah telah melakukan reformasi struktural secara besar-besaran dengan mengeluarkan Undang-Undang Cipta Kerja. Untuk itu, ia meminta semua kementerian/lembaga dan pemerintah daerah bersinergi dalam melaksanakan dan memanfaatkan reformasi struktural ini.

"Harus kita rencanakan sejak sekarang bahwa nilai tambah di sektor industri harus ditingkatkan, ketahanan pangan harus meningkat, dan pemulihan sektor pariwisata harus berjalan dengan baik," tuturnya.

Presiden juga meminta, jajarannya memperkuat ekonomi hijau atau green economy karena Indonesia adalah salah satu paru-paru terbesar dunia yang potensi kekayaan hutan mangrove dan hutan tropisny masih dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Sponsored

"Transformasi energi menuju energi baru dan terbarukan harus dimulai. Green economy, green technology, dan green product harus diperkuat agar kita bisa bersaing di pasar global," ujarnya.

Terkait hal ini, pemerintah telah merencanakan pembangunan kawasan industri hijau (green industrial park) di Kalimantan Utara dengan memanfaatkan hydropower dari Sungai Kayan. Pembangkit listrik ini nantinya akan menghasilkan energi hijau, baru terbarukan, yang akan disalurkan ke kawasan industri hijau sehingga muncul produk-produk hijau dari sana. Presiden menilai ini adalah kekuatan Indonesia ke depan.

"Kita juga mempunyai kekuatan di blue economy. Indonesia adalah negara terkaya dalam hal biodiversity di laut. Kita harus memanfaatkan secara bijak anugerah Tuhan ini, menyejahterakan rakyat dengan tetap menjaga alam dan keberlanjutan produksi," bebernya.

Menutup sambutannya, Presiden juga menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus inklusif dan menjadi bagian penting bagi penyelesaian masalah-masalah SDGs (Sustainable Development Goals).

"Pertumbuhan ekonomi harus menjadi mesin bagi pemerataan pembangunan dan keadilan ekonomi, baik antardaerah maupun antardesa dengan kota. Pertumbuhan ekonomi harus meningkatkan kelas UMKM kita dan semakin mampu bersaing dengan produk-produk dari negara lain," tegas dia.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid