sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Korban jiwa banjir bandang Sentani mencapai 79 orang

Sebanyak 4.728 orang juga harus mengungsi akibat banjir bandang yang terjadi.

Ayu mumpuni
Ayu mumpuni Senin, 18 Mar 2019 15:38 WIB
Korban jiwa banjir bandang Sentani mencapai 79 orang


Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo menyatakan korban meninggal dunia banjir bandang di Papua sudah mencapai 79 orang. Korban berasal dari Kabupaten dan Kota Jayapura.

Jumlah korban itu merupakan data yang diterima BNPB hingga pukul 15.00 WIB hari ini, Senin (18/3).

"Tercatat korban jiwa sebanyak 72 orang di wilayah Kabupaten Jayapura dan 7 orang di Kota Jayapura. Total 79 orang," kata Doni saat gelar jumpa pers di RS Bhayangkara, Kota Jayapura, Senin (18/3).

Selain itu, 4.728 orang masih mengungsi. Doni mengatakan, aparat masih melakukan proses evakuasi terhadap para korban terdampak banjir. TNI dan Polri, serta aparat pemerintahan lainnya telah diturunkan untuk membantu para korban. 

"Pemerintah daerah, TNI dan Polri juga pihak lainnya terus bekerja, mengevakuasi para korban, menambah fasilitas MCK, sanitasi, air hangat untuk para bayi, selimut, makanan nutrisi dan lainnya, ini juga harapan dan keluhan warga yang mengungsi," katanya.

Di Jakarta, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, petugas telah mengidentifikasi 34 jiwa korban hilang di Kampung Milimik Sentani. Enam orang lainnya ditemukan di Kompleks Perumahan Inauli Advent dan tiga orang di Doyo Baru. 

Adapun para pengungsi, saat ini tersebar di enam titik pos penampungan. 1.450 orang berada di BTN Gajah Mada, 1.273 orang di Posko Induk Gunung Merah, 400 orang di Sekolah HIS Sentani, serta 600 orang di BTN Bintang Timur. Selain itu, ada 300 orang yang mengungsi di SIL Sentani dan 203 orang di Doyo Baru.

"Sementara itu, 11.725 keluarga terdampak akibat banjir bandang yang dipicu hujan ekstrem yang berlangsung selama 7 jam," kata Sutopo. 

Sponsored

Selain itu, banjir bandang juga telah menyebabkan 350 unit rumah mengalami rusak berat dan 211 unit rumah terendam di BTN Bintang Timur Sentani. 

"Sejumlah fasilitas umum juga mengalami rusak berat, yaitu 8 unit sekolah, tempat ibadah 3 unit, drainase 8 unit, dan jembatan 3 unit," kata Sutopo merinci. 

Menurutnya, saat ini telah petugas masih terus melakukan upaya pemulihan dini seperti membersihkan kayu gelondongan, bebatuan, puing-puing, dan material lain yang terbawa banjir, dengan menggunakan alat berat. 

Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XVIII Jayapura mengerahkan empat unit ekskavator, empat wheel loader, dan 10 dump truck. Sejumlah alat berat tersebut dikerahkan untuk membersihkan ruas Jalan Nasional Jayapura-Sentani-Kemiri sepanjang 70km yang tertutupi lumpur dan pohon tumbang. 

Proses identifikasi

Kepala Biro Hubungan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, tim Disaster Victim Identification (DVI) telah berhasil melakukan identifikasi kepada sejumlah korban. Jenazah yang telah diidentifikasi pun langsung dipulangkan kepada keluarga masing-masing untuk dimakamkan.

“Seluruh jenazah dievakuasi ke beberapa rumah sakit untuk diidentifikasi oleh tim DVI. Kemudian 22 jenazah yang sudah berhasil diidentifikasi sudah dipulangkan ke keluarganya,” kata Dedi di Humas Mabes Polri, Senin (18/3).

Menurut Dedi kondisi jenazah yang ditemukan berserakan bersamaan dengan sampah-sampah akibat banjir bandang. Oleh karenanya di samping melakukan pencarian korban, tim gabungan juga melakukan pembersihan wilayah sekitar.

Dedi mengungkapkan sampai saat ini tim masih terus bekerja melakukan pencarian terhadap sejumlah orang yang telah dinyatakan hilang pada kejadian Sabtu (16/3) lalu.

“Berdasarkan laporan dari keluarga dan masyarakat, masih ada 69 orang yang dinyatakan hilang dan belum ditemukan. Tim gabungan TNI, Polri dan Basarnas terus melakukan pencarian,” ujarnya. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid