sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Lebih dari 132.000 nakes sudah divaksin Covid-19

Kemenkes sebar undangan vaksinasi bagi 598.483 tenaga kesehatan.

Andi Adam Faturahman
Andi Adam Faturahman Sabtu, 23 Jan 2021 07:20 WIB
Lebih dari 132.000 nakes sudah divaksin Covid-19

Perkembangan pelaksanaan vaksinasi bagi tenaga kesehatan (nakes) di 13.525 fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di 92 kabupaten/kota dari 34 provinsi, per 22 Januari, sudah mencapai lebih dari 132.000 atau sekitar 22% dari total 598.483 tenaga kesehatan yang direncanakan divaksin Sinovac pada tahap pertama.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, jika pada tahap pertama ini pihaknya sudah menyebarkan undangan bagi 598.483 tenaga kesehatan dari target 1,47 juta. Sisanya yang berjumlah 888.282, juga telah diberikan undangan pada 21 Januari kemarin.

“Jika ada tenaga kesehatan yang belum terdaftar di tahap pertama, kemungkinan mereka ada di tahap atau kelompok yang kedua,” kata dia dalam keterangannya, Jumat (22/1).

Siti menyampaikan, tidak semua tenaga kesehatan yang sudah diberi undangan dapat hadir untuk disuntik vaksin. Terdapat beberapa tenaga kesehatan yang membatalkan rencananya untuk disuntik vaksin lantaran alasan penyintas Covid-19, memiliki komorbid, darah tinggi, penyakit bawaan, dan sedang mengandung atau hamil.

Vaksin bagi tenaga kesehatan, jelas Siti, sangat penting mengingat profesi tenaga kesehatan saat ini berada di garis depan dan memiliki tingkat kerentanan tertular Covid-19 yang sangat tinggi.

Selain itu, penyuntikan vaksin bagi para tenaga kesehatan juga akan mengurangi tingkat keparahan penyakit, sehingga upaya untuk meminimalisir jatuhnya korban meninggal dari unsur tenaga kesehatan bisa ditekan dengan serendah mungkin.

“Kita sudah kehilangan lebih dari 600 tenaga kesehatan, dan ini merupakan kehilangan yang besar bagi bangsa Indonesia,” tutur dia.

Selain itu, Siti juga mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya para tenaga kesehatan untuk tidak khawatir dengan efek samping yang terjadi setelah nanti selesai divaksin. Sebab, terang Siti, yang terjadi adalah efek samping yang sifatnya rendah. Selain itu, vaksinasi memiliki manfaat yang lebih besar dibanding risikonya.

Sponsored

Berdasarkan laporan dari Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), semua reaksi masih bersifat ringan dan tidak ada yang serius.

“Untuk itu, marilah kita putus mata rantai penyebaran Covid-19 melalui vaksinasi,” ucap Siti.

Vaksinasi bagi para tenaga kesehatan akan terus berlangsung dengan harapan pada Februari nanti sudah mencapai target 1,47 juta nakes.

Berita Lainnya
×
tekid