sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Lion Air gelontorkan Rp38 M lanjutkan pencarian pesawat JT-610

Lion Air akan menggandeng perusahaan asal Belanda untuk mencari pesawat JT-610

Tito Dirhantoro
Tito Dirhantoro Senin, 17 Des 2018 10:32 WIB
Lion Air gelontorkan Rp38 M lanjutkan pencarian pesawat JT-610

Maskapai penerbangan Lion Air mengalokasikan dana sebesar Rp38 miliar untuk melanjutkan pencarian korban kecelakaan pesawat Boeing 737 Max 8 JT 610 bernomor registrasi PK-LQP yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.

Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan perusahaan swasta asal Belanda. Untuk menunaikan misi tersebut, perusahaan akan mengerahkan kapal lautnya bernama MPV Everest.

“Apabila ditemukan kembali jenazah kru dan penumpang maka akan diambil lalu diserahkan kepada Badan SAR Nasional (Basarnas). Proses pencarian juga dilakukan terhadap kotak hitam yaitu alat perekam suara di ruang kemudi pilot (cockpit voice recorder),” kata Danang melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta pada Senin (17/12).

Saat ini kapal MPV Everest sedang berada di Johor Bahru, Malaysia. Dijadwalkan, kapal tersebut tiba di perairan Karawang, Jawa Barat pada Rabu (19/12). Jadwal ini lebih lambat dua hari dari yang direncanakan.

Alasannya, karena kondisi cuaca buruk di Johor Bahru yang mengganggu proses mobilisasi peralatan dan kru selama tiga hari terakhir. MPV Everest diagendakan berlayar mulai Senin (17/12), dengan perkiraan waktu tempuh dua hari lima jam sampai perairan Karawang.

Pihak Lion Air menyatakan pencarian korban dan bagian kotak hitam JT 610 dengan MPV Everest akan dipusatkan di area koordinat hasil pemetaan terakhir lokasi jatuhnya pesawat tersebut. Misi ini akan dilakukan selama 10 hari berturut-turut.

Pesawat Lion Air JT 610 bernomor registrasi PK-LQP rute Jakarta-Pangkalpinang yang membawa total 181 penumpang dan 8 awak jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/12). Dari jumlah tersebut, ada 125 jenazah korban yang sudah berhasil diidentifikasi hingga Basarnas menghentikan pencarian korban pada 10 November 2018.

Menurut Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), hancurnya pesawat Lion Air JT610 karena meledak ketika pesawat menyentuh permukaan air. Hal tersebut dapat dibuktikan dari jarak sebaran serpihan pesawat di sepanjang lokasi jatuhnya pesawat, perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Petugas menemukan serpihan paling jauh dalam radius 250 meter.

Sponsored

“Artinya kejadian teronsentrasi di situ saja. Kalau di udara, serpihannya bisa lebih luas lagi," Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono.

Lebih lanjut, Soerjanto menjelaskan, penyebab meledaknya pesawat bernomor registrasi PK-LQP itu karena menghantam perairan Tanjung Karawang dalam kecepatan tinggi.

“Saat pesawat menyentuh air, mesinnya masih dalam keadaan hidup. Hal ini ditandai dengan hilangnya semua ujung turbin maupun kompresor pesawat menandakan pada saat menyentuh air pesawat masih bekerja dalam keadaan putaran yang cukup tinggi,” ujarnya.

Sumber : Antara

Berita Lainnya
×
tekid