close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan Program dan Kebijakan Pendidikan Tinggi bertajuk Merdeka Belajar: Kampus Belajar di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Jumat (24/1/2020). Foto Antara/Aprillio Akbar.
icon caption
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan Program dan Kebijakan Pendidikan Tinggi bertajuk Merdeka Belajar: Kampus Belajar di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Jumat (24/1/2020). Foto Antara/Aprillio Akbar.
Nasional
Senin, 29 Juni 2020 15:15

Mendikbud harap SMK makin diminati masyarakat

Kepala sekolah dan guru SMK diimbau segera mempersiapkan diri.
swipe

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim berharap lima tahun mendatang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) banyak diminati masyarakat.

Untuk itu, ribuan kepala sekolah dan guru SMK diimbau agar segera mempersiapkan diri dalam meningkatkan 'pernikahan' dengan dunia usaha dan dunia industri.

“Harapan saya, Pendidikan Vokasi Indonesia menjadi semakin mumpuni, semakin kuat dan akan menghasilkan talenta-talenta Indonesia yang berdaya saing dan berkualitas tinggi, menjadi daya dorong kemajuan bangsa, menguatkan Indonesia," kata Nadiem via siaran pers Kemendikbud, Senin (29/6).

Kepala sekolah, sambung Nadiem, harus seperti CEO perusahaan dan harus bisa mengelola sekolahnya dalam mencari dan mengembangkan peluang kerja sama dengan industri dan dunia kerja.

Tak hanya itu, guru-guru dan instruktur diminta mau berlatih dan meningkatkan kompetensinya agar terus relevan dengan kompetensi dibutuhkan industri dan dunia kerja.

“Jadi penting sekali Kepala, Guru, Instruktur SMK terbuka pada perubahan, dan melihat peluang perubahan,” paparnya.  

Mendikbud berharap pendidikan vokasi Indonesia menjadi center of excellence di dunia yang kualitas lulusannya tidak lagi diragukan.

Menyambut harapan Mendikbud tersebut, Ditjen Pendidikan Vokasi menyiapkan sejumlah strategi dan langkah yang perlu diterapkan oleh seluruh SMK, yakni:

Pertama, Kurikulum disusun bersama industri di mana materi pelatihan dan sertifikasi di industri masuk resmi ke dalam kurikulum di sekolah.

Kedua, guru tamu dari industri rutin mengajar di sekolah. 

Ketiga, program magang yang terstruktur dan dikelola bersama dengan baik.

Keempat, komitmen kuat dan resmi pihak industri menyerap lulusan.

Kelima, program beasiswa dan ikatan dinas bagi siswa.

Keenam, jembatan program di mana pihak industri memperkenalkan teknologi dan proses kerja industri yang diperlukan kepada para guru, sertifikasi kompetensi bagi lulusan diberikan oleh pihak industri. 

Ketujuh, sertifikasi kompetensi bagi lulusan diberikan oleh sekolah bersama industri. 

Kedelapan, riset bersama yaitu  riset terapan dengan guru yang berasal dari kasus nyata di industri. 

Terakhir, kesembilan, berbagai kegiatan atau program 'pernikahan' lainnya.

img
Fathor Rasi
Reporter
img
Fathor Rasi
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan