sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menes disebut basis teroris, Bupati Pandeglang: Kita lawan

Menurut Bupati Pandeglang Irna Narulita, ada sejumlah lokasi di wilayahnya yang dipantau aparat keamanan.

Khaerul Anwar
Khaerul Anwar Senin, 14 Okt 2019 10:35 WIB
Menes disebut basis teroris, Bupati Pandeglang: Kita lawan

Bupati Pandeglang Irna Narulita mengakui sejumlah lokasi di wilayahnya menjadi basis kelompok teroris. Untuk itu, pihaknya akan melakukan sejumlah langkah guna menetralisasi paham radikalisme dan terorisme.

Dia menjelaskan, pihaknya akan menangkal dan melawan paham-paham radikalisme dan terorisme di wilayahnya. Bersama penegak hukum, Pemkab Pandeglang akan melakukan pendekatan, memberikan edukasi, dan pemahaman, agar masyarakat tidak terkena doktrin paham tersebut.

"Kita lawan dengan sosialisasi edukasi. Pemahamannya sejauh mana, sehingga otak anak-anak kita tidak terdoktrin. Jangan sampai mereka menjadi pengantin penusukan dengan senjata tajam dan sebagainya, itu yang menghancurkan mereka," kata Irna di Pandeglang, Senin (14/10).

Dia mengatakan, di wilayahnya tidak hanya Menes yang disebut-sebut menjadi basis kelompok teroris. Ada wilayah lain yang juga diawasi aparat keamanan.

"Saya mendengar bahwa ada beberapa, tidak hanya menjurus ke Menes. Ada beberapa kecamatan lainnya," kata Irna. 

Menes, Kabupaten Pandeglang, adalah lokasi terjadinya insiden penusukan terhadap Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto. Lokasi tersebut dikenal sebagai bekas basis simpatisan Negara Islam Indonesia (NII).

Pasca penusukan yang dilakukan SA alias Abu Rara dan istrinya FA, yang telah ditangkap, Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri juga menangkap RA di Banten. 

Selain itu, Densus 88 juga menangkap 19 orang terduga teroris lainnya di sejumlah daerah. Mereka ditangkap dalam kurun waktu 10-14 Oktober 2019.

Sponsored

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes olri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, mereka yang ditangkap terdiri dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan pengikut Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.

Dedi mengatakan, aparat Densus 88 masih terus mengembangkan kasus ini, sehingga jumlah terduga teroris yang ditangkap masih mungkin bertambah. 

"Densus masih di lapangan. Selain mengembangkan, juga melakukan langkah mitigasi maksimal, supaya kelompok teroris tersebut tidak berhasil melakukan amaliyah (aksi teror)," kata Dedi di Humas Mabes Polri, Jakarta, Senin (14/10). 

Berita Lainnya
×
tekid