sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menteri Agama ungkap umat beragama memiliki tantangan yang tidak ringan

Beberapa tahun terakhir, berbagai persoalan kerukunan intern dan antarumat beragama kerap muncul dan menjadi perhatian.

Natasya Maulidiawati
Natasya Maulidiawati Senin, 18 Okt 2021 12:15 WIB
Menteri Agama ungkap umat beragama memiliki tantangan yang tidak ringan

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, umat beragama memiliki tantangan yang tidak ringan. Beberapa tahun terakhir, berbagai persoalan kerukunan intern dan antarumat beragama kerap muncul dan menjadi perhatian.

Bahkan, beberapa kalangan menilai ini menjadi gejala disharmoni kehidupan keberagamaan. Masalah tersebut, mulai dari ujaran kebencian di media sosial, hingga kekerasan dan diskriminasi atas nama agama. Ini menjadi tantangan setiap lembaga keagamaan, termasuk gereja.

Untuk itu, Menag Yaqut Cholil Qoumas mengajak seluruh pihak untuk mengambil peran dalam merawat dan memelihara kerukunan bangsa.  Hal ini disampaikan Menag saat menyampaikan sambutan  dalam Pembukaan Sidang Sinode AM XXV Gereja Toraja, secara virtual dari Kediaman Widya Chandra, Jakarta.

“Berangkat dari kondisi masyarakat di atas, dalam kehidupan ber-gereja di tengah-tengah masyarakat maka kebijakan dan program kerukunan umat beragama kiranya menempati peran strategis dalam Sidang Sinode Am ke-25 Gereja Toraja,” ujar Menag dikutip dari situs laman Kementrian Agama, Senin (18/10).

Lebih lanjut, Menag menuturkan bahwa merawat dan memelihara kerukunan dapat teraktualisasikan ke dalam berbagai bentuk. Misalnya, bagaimana hidup berdampingan dengan orang yang berbeda keyakinan, menghormati hari-hari besar agama lain, menjamin kebebasan beribadat, tidak mudah terprovokasi untuk diadu domba dengan umat lain.

“Ini adalah cara yang telah diwariskan para leluhur dan pendiri bangsa untuk meniscayakan kerukunan,” ungkap Menag.

Menag berharap agar para pendeta dan pelayan jemaat di lingkungan Sinode Gereja Toraja, mampu menjadi transformator, motivator dan inovator masyarakat di tengah keagamaan moralitas modern. Sekaligus, berperan sebagai benteng moral dan ilmu, para pendeta dan pelayan jemaat dituntut untuk dapat berperan aktif dan konkret, serta solutif di tengah-tengah problematika sosial.

Manusia, lanjut Menag berkewajiban menjaga keseimbangan peran, antara tugas-tugas kerohanian dan hubungan bermasyarakat sehingga nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan dapat berjalan seiring dan sesuai dengan ajaran Tuhan.

Sponsored

“Saya mengapresiasi mengapresasi pelaksanaan Sidang Sinode Am ke-25 Gereja Toraja. Saya berharap pelaksanaan persidangan ini dapat memutuskan program-program strategis yang dapat menjawab tantangan dan kebutuhan umat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tutup Menag.

Berita Lainnya
×
tekid