sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menteri Perhubungan janji Stasiun Duri segera diperluas

Penumpukan penumpang di Stasiun Duri terjadi karena pengurangan frekuensi perjalanan rute Duri Tanggerang. Plus, kereta bandara.

Mona Tobing
Mona Tobing Jumat, 06 Apr 2018 11:48 WIB
Menteri Perhubungan janji Stasiun Duri segera diperluas

Dianggap lagi tidak layak menampung jumlah penumpang kereta api, Menteri Perhubungan berjanji segera memperbaharui Stasiun Duri. Stasiun Duri akan diperlebar demi memberikan layanan aman dan nyaman bagi para pengguna commuter line

Pekan ini, Stasiun Duri menjadi buah bibir para warganet. Warganet mengomentari sejumlah fasilitas yang dinilai tidak layak di stasiun tersebut seperti: eskalator, pintu keluar untuk berpindah kereta menuju Jakarta. 

Hal tersebut langsung mendapat respon dari Menteri Perhubungan yang berjanji untuk memperluas kapasitas Stasiun Duri. Sehingga dapat menampung jumlah penumpang kereta api dan tidak lagi terjadi kepadatan yang mengakibatkan ketidaknyamanan.

"Pemerintah akan memberikan suatu layanan yang lebih baik di Stasiun Duri dengan membangun tangga tambahan dan ruang tunggu yang lebih lebar dengan dilengkapi tenda," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kepada pers pada Jumat (6/4) seperti dikutip Antara.

Hal tersebut disampaikan usai dirinya bertemu dengan perwakilan kelompok komunitas pencinta kereta api, PT KAI dan PT Railink untuk mencari solusi atas semerawutnya penumpang kereta api di Stasiun Duri yang viral di media sosial. Menteri Budi berjanji paling lama satu bulan pembangunan konstruksi tangga bisa selesai. 

Sehingga pergerakan penumpang dari satu kereta ke kereta lain bisa lebih lancar dan tidak ada lagi penumpukan penumpang lagi. Ia juga berjanji akan datang ke Stasiun Duri secara periodik untuk memantau perkembangan. Kata Menteri Budi, Pemerintah tetap berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas KRL dan memberikan layanan lebih baik kepada masyarakat.

Penumpukan penumpang di Stasiun Duri terjadi karena adanya pengurangan frekuensi perjalanan rute Duri-Tangerang. Imbasnya waktu tunggu penumpang bertambah lama di sejumlah stasiun yang dilalui. 

Kereta api listrik (KRL) yang biasa datang setiap 20 menit sekali, menjadi lebih lama yakni 30 menit sekali. Sebabnya adanya penyesuaian waktu perjalanan Kereta Bandara Soekarno-Hatta.

Sponsored

Di Stasiun Duri, untuk jumlah penumpang yang masuk sebesar 20.000 orang per hari di hari kerja dan 30.000 orang per hari di hari libur. Sementara untuk yang transit jumlahnya jauh lebih besar yaitu sekitar 35.000 orang per hari.

Pada jam-jam sibuk di pagi hari seperti pukul 06.00 sampai 08.00 terjadi kepadatan dengan total jumlah penumpang yang mencapai 8.000 orang yang diangkut dengan empat rangkaian kereta 10 gerbong, Itupun datangnya setiap 30 menit sekali.

Jalur KA Bandara saat ini hanya memiliki jalur baru dari Stasiun Batu Ceper ke Bandara Soekarno-Hatta. Sementara dari Stasiun Batu Ceper, Tanah Abang dan Sudirman masih menggunakan Jalur KRL, kondsi itu menyebabkan Kereta Bandara harus berbagi jalur dengan KRL.

Evaluasi kereta bandara 

Di sisi lain, Menteri Budi juga menjelaskan tengah mengevaluasi  jadwal kereta Bandara Soekarno-Hatta menyusul adanya penumpukan penumpang KRL di Stasiun Duri. Hal tersebut merespon banyaknya keluhan penumpang KRL di Stasiun Duri yang menumpuk akibat padatnya jadwal kereta api. 

Untuk memastikannya, Menteri Budi akan berkunjung ke Stasiun Duri untuk melihat langsung kondisi sebenarnya sekaligus mencari masukan mengenai jadwal kereta api. Ia mengakui, saat ini keberadaan kereta Bandara Soekarno-Hatta sudah dianggap mendesak karena jalan arteri maupun jalan tol dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta sudah sangat padat. 

"Oleh karena itu, pengadaan kereta Bandara Soekarno-Hatta sudah harus dilakukan, walaupun masih menggunakan rel eksisting," tukas Budi .

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid