sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Meriahnya takbiran keliling di pelosok Indonesia

Untuk merayakan lebaran, masyarakat di seluruh pelosok Tanah Air menggelar takbiran secara berkeliling dengan meriah.

Sukirno
Sukirno Selasa, 04 Jun 2019 23:32 WIB
Meriahnya takbiran keliling di pelosok Indonesia

Untuk merayakan lebaran, masyarakat di seluruh pelosok Tanah Air menggelar takbiran secara berkeliling dengan meriah.

Dari Jakarta, Gubernur Anies Baswedan mengatakan antusiasme masyarakat dalam melaksanakan tradisi takbiran luar biasa, terlihat dari sukacita yang terjadi di berbagai sudut wilayah ibu kota.

"Saya senang sekali dengan antusiasme warga, antusias masyarakat untuk takbiran luar biasa," ucap Anies di sela-sela kunjungannya menghadiri kegiatan takbiran di Rusunawa KS Tubun, Jakarta, Barat, Selasa (4/6) malam.

Anies mengaku dirinya malam ini telah meninjau pelaksanaan takbiran di sejumlah wilayah di Jakarta. Berdasarkan pantauannya, dia mengatakan kegiatan takbiran yang dilakukan berjalan dengan penuh suka cita.

"Bagaimana banyak sekali masyarakat yang berkumpul di bahu jalan, semua keluar rumah dengan penuh suka cita," kata dia.

Anies kemudian berpesan kepada masyarakat yang melaksanakan kegiatan takbir keliling untuk tetap tertib dan mengutamakan keselamatan.

Dia juga meminta masyarakat untuk berkoordinasi dengan kepolisian agar kegiatan takbir keliling yang dilakukan di ruas-ruas jalan ibukota dapat berjalan lancar.

"Petugas kita siap mengawal dan berkoordinasi dengan jajaran Polda, khususnya Ditlantas Insya Allah akan dikawal dan penting untuk selalu memastikan keselamatan, dan jangan terlalu larut malam karena besok pagi harus sudah siap-siap untuk berangkat salat Id," ucap dia.

Sponsored

Pawai mobil

Sementara itu, pawai mobil hias turut memeriahkan malam takbiran di Medan yang dipusatkan di Jalan Pulau Pinang, Lapangan Merdeka Medan, Selasa (4/6) malam.

Puluhan mobil hias tersebut berasal dari berbagai kecamatan dan kelurahan yang ada di Kota Medan, dengan berbagai aksesoris yang benuansa Islami.

Mobil hias selain dilengkapi dengan aneka beduk juga bertuliskan ucapan selamat hari Lebaran dari masing-masing pemerintah kecamatan dan kelurahan masing-masing.

Pawai mobil hias tersebut memang sudah rutin digelar oleh Pemkot Medan dalam upaya untuk menyambut dan memeriahkan datangnya lebaran yang tahun ini jatuh pada 5 Juni 2019.

Puluhan mobil hias tersebut secara rapi berpawai berkeliling melewati sejumlah jalan protokol di Kota Medan. Sepanjang jalan masyarakat dengan antusias menyaksikan keindahan yang ditampilkan berbagai mobil hias tersebut.

Adapun rute pawai takbir keliling yang dilalui diantaranya Jalan Pulau Penang-Jalan Balai Kota-Jalan Putri Hijau-Jalan Guru Patimpus-Jalan Gatot Subroto-Jalan Iskandar Muda.

Kemudian Jalan Patimura-Jalan Mongonsidi-Jalan Juanda-Jalan Brigjen Katamso- Jalan Pemuda -Jalan Ahmad Yani-Jalan Ahmad Yani-Jalan Stasiun Kereta Api dan berakhir kembali di Jalan Pulau Penang.

Wali Kota Medan Dzulmi Eldin mengajak semua peserta untuk menaati peraturan dan rambu-rambu lalu lintas serta tidak mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat pengguna jalan lainnya.

"Mari kita sambut hari kemenangan ini dengan gembira. Allahu Akbar. Allahu Akbar. Allahu Akbar," katanya.

Pawai obor

Warga Kelurahan Muarabulian Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi, melaksanakan pawai obor disepanjang jalan protokol di daerah itu guna memeriahkan malam takbiran Hari Raya Idulfitri 1440 Hijriah.

“Sudah dua tahun terakhir pawai obor di malam takbiran ini kita laksanakan, bekerja sama dengan Polsek Muarabulian sebagai pengamanan,” kata Ketua Pelaksana Pawai obor Mukholid di Jambi.

Pawai obor tersebut dilaksanakan oleh remaja masjid Al Muttahidin Muarabulian. Pawai obor tersebut mulanya dilaksanakan untuk menghindari aksi takbiran keliling menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat karena rentan akan kecelakaan lalu lintas.

Pawai obor tersebut dilaksanakan di sepanjang jalan protokol tepatnya di Jalan Jenderal Sudirman kilometer 1 dan kilometer 2. Peserta pawai obor tersebut merupakan anak-anak dari tingkat sekolah dasar hingga anak-anak remaja dan orang dewasa.

“Khusus anak-anak kita minta orang tua nya mendampingi, karena anak-anaklah yang sangat berantusias mengikuti pawai obor ini,” kata Mukholid.

Dalam perjalanannya peserta dituntun untuk melantunkan takbir dan bersholawat, sehingga kegiatan tersebut tidak hanya semata-mata mengelilingi kota dengan membawa obor. Namun juga di ajak bersholawat, tujuannya agar anak-anak semakin cinta dengan sholawat.

Selain itu, setelah pawai berkeliling kota, dilanjutkan dengan kegiatan bersholawat bersama di halaman Masjid itu. Diringi dengan group hadrah Al Muttahidin, seluruh peserta melantunkan sholwat puji-pujian kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Selain peserta pawai, juga banyak terdapat masyarakat lainya yang singgah di masjid itu untuk ikut bersholawat.

Meriam karbit

Festival Meriam Karbit yang dijadwalkan digelar Selasa (4/6) malam telah rampung dan siap memeriahkan malam Takbiran di sepanjang Sungai Kapuas Pontianak, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat.

"Panggung utama untuk seremoni pembukaan festival yang akan dimulai pukul 19.30 WIB itu berlokasi di pinggir sungai Gang Mailamah, Jalan Adisucipto juga sudah selesai dipersiapkan," kata Ketua Forum Permainan Meriam Karbit Kota Pontianak, Fazri Udin di Pontianak.

Ia menjelaskan, para pejabat yang akan menghadiri pembukaan Festival Meriam Karbit rencananya berkumpul di Hotel Grand Kartika, kemudian dengan menggunakan kapal berjenis speedboat menyusuri sungai menuju lokasi acara tersebut.

"Ada  259 meriam karbit dari 39 kelompok siap menyemarakkan Festival Meriam Karbit pada malam Idulfitri 1440 Hijriyah di Kota Pontianak," ungkapnya.

Menurut dia, meriam karbit merupakan permainan tradisional khas Pontianak dan sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

"Kita berharap melalui Forum Meriam Karbit, budaya ini tetap eksis setiap tahunnya, sehingga semua masyarakat bisa menikmati dentuman khasnya," kata Fazri.

Meriam karbit terbuat dari kayu balok yang dililit dengan rotan yang memiliki ukuran panjang sekitar 5 hingga 7 meter dan diameter 60-70 centimeter. Untuk membunyikannya, dibutuhkan karbit yang dimasukkan ke dalam meriam hingga mencapai titik didih tertentu kemudian siap disulut.

Suara yang dihasilkan meriam karbit ini sangat menggelegar, bahkan getarannya bisa dirasakan oleh warga yang bermukim di sekitar area meriam itu dimainkan. Setiap digelarnya festival meriam karbit ini, tak jarang mengundang rasa penasaran para wisatawan untuk menyaksikan dan mendengar langsung bunyi permainan tradisional ini. "Bahkan, mereka memberanikan diri untuk menyulut langsung meriam karbit," katanya.

Takbir di Papua

Bupati Manokwari, Papua Barat, Demas Paulus Mandacan memimpin pawai takbir keliling menyambut Idulfitri 1 Syawal 1440 Hijriah di daerah tersebut.

"Sungguh luar biasa, umat Muslim bisa menuntaskan puasa bulan Ramadhan selama satu bulan penuh. Semoga Tuhan yang maha kuasa menerima seluruh amal ibadah selama Ramadhan," kata Bupati saat membuka Takbir keliling di Manokwari.

Demas memilik harapan besar, selama menunaikan ibadah Ramadhan, umat Muslim memanjatkan doa terbaik untuk Kabupaten Manokwari.

Ia juga mengajak, seluruh warga menjaga toleransi di tengah keberagaman agama, suku dan ras di kabupaten peradaban Injil tersebut. Kebersamaan dan gotong royong menjadi salah satu kunci kemajuan.

"Kita boleh pintar dan cerdas dalam berbagai konsep, namun tak akan berarti jika kita tidak saling bermusuhan," katanya lagi.

Pemerintah daerah, lanjut bupati, memiliki tugas untuk melaksanakan pembangunan. Sikap toleransi dan saling menghargai antar pemeluk agama dan keyakinan sebagai salah satu peran masyarakat dalam membantu pemerintah.

"Kita ingin Manokwari aman, maju dan masyarakat sejahtera. Dukungan masyarakat sangat diharapkan dalam menjaga stabilitas keamanan," katanya lagi.

Menurut dia, kebersamaan dan sikap toleransi di kalangan umat beragama di daerah tersebut sudah teruji dan terbangun sejak lama. Ia mengajak masyarakat untuk terus menjaganya.

"Bukan untuk pemerintah tapi untuk kita semua. Semua masyarakat dari kalangan apa pun ingin beraktifitas dengan lancar, itu tidak akan terjadi jika keamanan tidak terjaga," sebut bupati.

Mengakhiri sambutannya, Bupati mengucapkan selamat merayakan kemenangan bagi umat Muslim di Manokwari. Ia berharap, ibadah puasa Ramadhan tahun ini menjadi berkat bagi Manokwari dan seluruh masyarakat.

Korban bencana

Sejumlah masyarakat korban gempa dan likuefaksi dari beberapa wilayah di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, menggelar pawai takbir menyambut hari kemenangan Idulfitri 1440 Hijriah, Selasa (4/6) malam.

Pawai Takbir di inisiasi oleh Majelis Ziarah, salah satu organisasi keagamaan yang ada di Kabupaten Sigi.

Beberapa tokoh masyarakat dan aktivitas ormas Islam hadir dan ikut pawai takbir itu seperti Muhaimin, Aktivis Gerakan Pemuda Ansor sekaligus Kepala Sub Bagian Kesra Pemkab Sigi.

Nais Rizal, Anwar, Oyon, Aktivitas Himpunan Pemuda Alkhairaat. Hendra Latopada, Aktivis GP Ansor, Salim Aktivis Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama sekaligus Kota Rindau Pecinta Alam, dan Imran Latjedi tokoh pemuda Kabupaten Sigi.

Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta hadir dan melepas peserta pawai takbir sambut Idul Fitri 1440 Hijriah itu, berlangsung di Poros Jalan Palu Kulawi Desa Kota Rindau, Kecamatan Dolo.

Irwan Lapatta menyebut bahwa pawai takbir setiap tahun merupakan salah satu tradisi keagamaan, sebagai bentuk semangat menyambut Idul Fitri.

Kegiatan itu, kata dia, sejalan dengan program Pemkab Sigi yaitu Sigi Religi. Olehnya, Bupati berharap pawai takbir terus di tingkatkan dan melibatkan masyarakat dari beberapa wilayah di Kabupaten Sigi.

"Kami berharap agar kegiatan seperti ini yang di inisiasi oleh Majelis Ziarah, dapat dikembangkan di beberapa wilayah dan melibatkan masyarakat khususnya umat Islam," ucap Irwan Lapatta.

Bupati juga menekankan kepada peserta pawai takbir agar menjaga keamanan dan ketertiban dalam pawai tersebut.

"Saya minta di setiap kendaraan, mobil ada tokoh atau yang tua kan, agar dapat mencegah bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," sebutnya.

Kegiatan keagamaan, sebut Bupati, untuk membangkitkan animo dan semangat masyarakat perlu di tingkatkan pascabencana gempa dan likuefaksi menghantam Kabupaten Sigi 28 September 2018. (Ant).

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid