close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menjelaskan penangkapan 5 orang terduga teroris bom parfum di Sulawesi Tengah. Alinea.id/Ayu Mumpuni
icon caption
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menjelaskan penangkapan 5 orang terduga teroris bom parfum di Sulawesi Tengah. Alinea.id/Ayu Mumpuni
Nasional
Rabu, 02 Oktober 2019 17:01

Modus baru, 5 teroris perakit bom parfum diringkus

Terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) mengembangkan modus baru dengan merakit bom parfum di Sulawesi Tengah.
swipe

Terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) mengembangkan modus baru dengan merakit bom parfum di Sulawesi Tengah.

Detasemen Khusus Antiteror (Densus 88) Mabes Polri menangkap lima orang terduga teroris di jalur Trans Sulawesi, Kelurahan Bahonsuai, Morowali, Sulawesi Tengah pada Minggu (29/9). Kelima pelaku yang ditangkap berinisial MR, AA alias Adi, AA alias Anto, W dan I. 

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan kelima terduga teroris itu terafiliasi dengan jaringan Jamaah Ansharut Daullah (JAD). Kelimanya juga akan berencana bergabung dengan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.

"Kelimanya diamankan secara bersamaan oleh tim Densus 88 karena berencana melakukan amaliyah dan sudah menyiapkan bom siap pakai," tutur Dedi di Humas Polri, Jakarta, Rabu (2/10).

Dedi mengatakan bom siap pakai yang telah dirancang oleh para tersangka adalah bom parfum. Dibeberkan Dedi, para tersangka menyasar anggota kepolisian di Polres dan Polsek serta kantor pemerintahan di Sulteng untuk melakukan amaliyah.

"Berdasarkan keterangan sementara, mereka itu hanya beroperasi di Sulawesi Tengah saja, tetapi kami tidak akan percaya begitu saja dan akan kami dalami," katanya.

Menurut Dedi, para tersangka juga melakukan pencurian sepeda motor di parkiran salah satu perusahaan untuk mendapatkan uang biaya membuat bom. Bahkan, tersangka AA alias Adi telah melakukan profiling terhadap sasaran yang dituju.

Dari tangan para pelaku, menurut Dedi, Densus 88 Antiteror telah menyita barang bukti berupa bom rakitan dengan botol parfum, anak panah, parang sangkur, ketapel, dan paku yang sudah dipotong-dipotong.

Selain itu, Densus 88 juga menyita bahan yang dipersiapkan untuk bom, belerang, landasan korek api dan rangkaian elektronik untuk bom, pupuk urea, beberapa karung urea bom, aki mobil, senter, charger, dan berbagai macam peralatan merakit bom.

img
Ayu mumpuni
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan