MUI tidak profiling anggotanya yang berafiliasi teroris JI

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengaku tidak mendapatkan informasi keterkaitan tersangka Zain An Najah dalam kelompok teroris Jamaah Islamiah (JI).

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Zain An Najah merupakan salah satu anggota Komisi Fatwa MUI. Dia ditangkap Densus 88 Antiteror di Bekasi kemarin (16/11).

Makmun Rasyid selaku Pengurus Harian BPET MUI Pusat mengatakan, MUI merupakan wadah penampung berbagai organisasi masyarakat (ormas) Islam. Rekrutmennya dilakukan melalui beberapa tahapan termasuk profiling.

“Sebagaimana proses berjalan, Densus 88 Antiteror dalam penyidikan tidak bisa diberikan kepada institusi terkait di MUI. Oleh karena itu, memasukan dia (Zain An Najah) sebagai anggota tidak bisa mengetahui keterlibatannya,” ucapnya dalam konferensi pers, Rabu (17/11).

Menurut Makmun, MUI selanjutnya akan memperbaiki profiling para anggotanya. Sebagaimana komitmen MUI yang telah dikeluarkan sejak tahun 2000, pencegahan teroris dan ekstremisme adalah konsen lembaga tersebut.

Di sisi lain, Nuruzzaman selaku staf khusus Menteri Agama mengatakan, pihaknya tidak bisa mengintervensi perekrutan MUI. Kendati demikian, Kementerian agama memiliki program khusus untuk melakukan penguatan.

“Enggak ada wewenang intervensi, hanya penguatan dan pembinaan. Ada program moderasi beragama, tapi untuk seluruh ormas agar melakukan penguatan cara pandang dan sikap,” ujarnya.

Untuk diketahui, Zain An Najah ditangkap bersamaan Farid Farid Okbah dan Anuh Al-Hamat. Ketiganya ditangkap di Bekasi, Jawa Barat kemarin (16/11).

Ketiganya ditangkap hasil pengembangan pengurus LAZ ABA di Lampung bulan lalu. Ketiganya masuk dalam daftar struktur JI sebagai tertua yang membantu dari segi pemikiran dan pendanaan.