close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Seorang warga, Eti (kiri), tengah mencuci peralatan masak di air kumuh sisa hujan yang tergenang di depan kediamannya, Kelurahan Semanan, Kecamatan Kalidere, Jakarta Barat, Selasa (7/1/2020). Foto Alinea.id/Ardiansyah Fadli
icon caption
Seorang warga, Eti (kiri), tengah mencuci peralatan masak di air kumuh sisa hujan yang tergenang di depan kediamannya, Kelurahan Semanan, Kecamatan Kalidere, Jakarta Barat, Selasa (7/1/2020). Foto Alinea.id/Ardiansyah Fadli
Nasional
Selasa, 07 Januari 2020 17:35

Nestapa korban banjir di Semanan Jakarta

Mereka masih tinggal di pengungsian karena banjir urung surut. Pun terpaksa memakai air kumuh.
swipe

Sisa banjir 1 Januari 2020 masih menggenangi Kelurahan Semanan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, hingga kini (Selasa, 7/1). Satu-satunya titik tersisa. Ketinggian air sekitar 10-40 sentimeter.

Permukiman penduduk di Semanan tergolong padat. Meski terdapat hamparan lahan kosong di sisi kanan dan kiri. Biasanya dimanfaatkan sebagai kebun.

Tanah itu kini menjadi kubangan. Bak danau-danau kecil yang mengelilingi permukiman. Warga memanfaatkannya untuk mencuci perabotan. Lantaran sukar mendapatkan air bersih.

Seperti Eti. Dia membersihkan peralatan memasaknya menggunakan air kumuh yang tergenang di depan rumahnya.

"Dulu pernah pernah banjir parah juga. Tapi, di sini, memang banjir terus setiap tahun," ucapnya saat berbincang dengan Alinea.id, beberapa saat lalu. Kejadian terdahsyat sebelumnya dirasakan 12 tahun silam.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pada Selasa, pukul 07.00, sebanyak 137 kepala keluarga atau 546 jiwa masih mengungsi di Semanan. Mereka tersebar di lima posko pengungsian.

Pangkal Banjir

Tinggi banjir di Semanan pada 2020 mencapai tiga meter. Banyak rumah terendam parah karena lokasinya berada di wilayah cekungan.

"Lokasi di sini semacam mangkuk. Jadi, kalau masuk air, susah untuk dikeluarkan lagi. Dan kalau untuk surutnya, biasa sampai satu minggu," ujar Ketua RT 10 RW 01 Semanan, Gunawan.

Banjir turut dipengaruhi air luapan Sungai Angke, Pesanggrahan, dan Kanal Banjir Barat. Juga rob.

Dia mengungkapkan, genangan lambat surut akibat drainase tertutup. Aliran air dalam gorong-gorong besar tersendat setelah Rumah Susun Pesakih berdiri.

Keberadaan dua pompa pun takada guna. Lantaran aliran listrik di Semanan kerap putus.

"Untungnya ada petugas pemadam kebakaran. Jadi, kalau tidak disedot, air tidak kering," katanya.

 

img
Ardiansyah Fadli
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan