sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pembagian daging kurban diimbau gunakan besek, bukan plastik

Pemprov DKI Jakarta lewat PD Pasar Jaya telah meminta untuk memenuhi kebutuhan besek.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Selasa, 30 Jul 2019 12:51 WIB
Pembagian daging kurban diimbau gunakan besek, bukan plastik

Menjelang Hari Raya Idul Adha, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar pembagian daging hewan kurban tidak menggunakan plastik. Sebagai gantinya, Gubernur Anies meminta agar menggunakan besek bambu. 

Anies mengimbau kepada masyarakat dan panitia pembagian daging hewan kurban untuk menggunakan besek bambu dan beralaskan daun pisang sebagai pengganti kantong plastik. Kantong plastik kerap digunakan pada panitia pembagian daging kurban pada Hari Raya Idul Adha.

"Hindari penggunaan plastik, apalagi plastik yang berwarna hitam. Gunakan semua yang bisa didaur ulang. Yang paling gampang itu namanya besek," kata Anies di Masjid Jakarta Islamic Centre, Jakarta, Selasa (30/7).

Anies memastikan telah meminta PD Pasar Jaya untuk memasok kebutuhan besek bambu di Jakarta jauh-jauh hari. Bahkan Pemprov DKI Jakarta telah meminta agar PD Pasar Jaya mencari supplier besek dari berbagai wilayah di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan di Jakarta. 

Mengganti plastik dengan besek, kata Anies, membuat harga yang dikeluarkan lebih mahal. Sebagai informasi, satu buah besek seharga Rp700 - Rp1.000. Namun, besek dapat digunakan untuk beberapa kali pakai. 

Kelebihan lain, kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, adalah manfaat yang dirasakan oleh petani dan pengrajin bambu yang memproduksi besek. Para pelaku ekonomi mikro kecil juga terangkat dengan penggunaaan besek. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian Darjamudi menambahkan, meski harga besek lebih mahal, sebenarnya secara nilai tergolong murah. Apabila dilihat dari efek lingkungan yang ditimbulkan. 

Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup mengimbau agar seluruh panitia Idul Adha di Jakarta tidak menggunakan kantong plastik sekali pakai (PSP). Sebagai gantinya, panitia kurban diminta menggunakan wadah yang ramah lingkungan, seperti daun pisang, daun talas, besek bambu, besek daun kelapa, besek daun pandan atau bahan ramah lingkungan lainnya yang mudah dijumpai di Jakarta,

Sponsored

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih menjelaskan, kantong plastik merupakan jenis sampah yang membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai secara alamiah. Lagipula plastik kresek hitam berbahaya bagi kesehatan karena mengandung zat karsinogen. 

Pada 2009 lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merilis peringatan publik tentang bahaya kantong plastik kresek hitam. Kantong plastik kresek berwarna, terutama hitam, kebanyakan merupakan produk daur ulang.

Dalam proses daur ulang tersebut riwayat penggunaan sebelumnya tidak diketahui, apakah bekas wadah pestisida, limbah rumah sakit, limbah logam berat, kotoran hewan atau manusia. Selain itu, dalam proses tersebut juga ditambahkan berbagai bahan kimia yang menambah dampak bahayanya bagi kesehatan.

Berita Lainnya
×
tekid