sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemerintah pusat bangun 10.000 rumah tahan gempa di Lombok

Pemerintah akan membangun 10.000 unit rumah tahan gempa bagi korban bencana di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sukirno
Sukirno Selasa, 21 Agst 2018 20:05 WIB
Pemerintah pusat bangun 10.000 rumah tahan gempa di Lombok

Pemerintah akan membangun 10.000 unit rumah tahan gempa bagi korban bencana di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan Pemerintah Indonesia akan merehabilitasi rumah-rumah rusak akibat gempa bumi Lombok, NTB.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers penanganan dampak gempa NTB, mengatakan perbaikan rumah akan menggunakan teknologi rumah instan sederhana sehat (RISA).

"Untuk perbaikan rumah dengan menggunakan teknologi rumah instan sederhana sehat ini akan terus dilakukan, di mana pemerintah beri bantuan untuk masyarakat yang kondisi rumahnya rusak," kata Sutopo, Selasa (21/8).

Dia menuturkan pemerintah pusat akan memberikan bantuan sebesar Rp50 juta bagi warga yang rumahnya rusak berat, Rp25 juta bagi warga yang rumahnya rusak sedang dan Rp10 juta bagi warga yang rumahnya rusak ringan.

Pemerintah daerah setempat yang diwakili Dinas Pekerjaan Umum dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah akan mendata warga-warga yang kondisi rumahnya rusak.

"Mereka melakukan pendataan by name by address, yang kemudian datanya di SK-kan (surat keputusan) oleh bupati," ujarnya.

Dana bantuan pembangunan atau rehabilitasi rumah itu akan ditransfer ke rekening para kepala keluarga yang menerima bantuan. Rekening para kepala keluarga yang menjadi penerima bantuan itu juga diproses.

Sponsored

Surat keputusan bupati setempat tentang pendataan warga penerima bantuan rehabilitasi rumag akan dikirimkan ke BNPB. Kemudian, BNPB akan mentransfer dana bantuan ke rekening penerima bantuan.

Dia menuturkan proses pembangunan rumah menjadi tanggung jawab masyarakat. Pada saat pembangunan rumah, masyarakat akan akan didampingi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan fasilitator.

Rumah yang terverifikasi mencapai 10.000-an rumah, sedangkan bantuan dana rumah telah didistribusikan kepada 5.000 keluarga. Hingga kini Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Lombok Nusa Tenggara Barat 2018 mencatat total rumah rusak mencapai 73.843 unit.

"Jadi kalau untuk 10.000 unit rumah maka kita memerlukan Rp500 miliar rupiah untuk warga yang rumahnya rusak berat, dan semua dana Rp500 miliar itu berasal dari pemerintah pusat," ujarnya.

Saat ini, warga juga telah mulai menerima pelatihan untuk pembangunan rumah dengan teknologi RISA. RISA menjadi solusi untuk rumah yang mampu menahan goncangan gempa.

"Dengan kondisi Lombok yang rawan tinggi terhadap ancaman gempa bumi baik sumbernya dari bagian utara ada sesar naik Flores maupun di bagian selatan yang berasal dari subduksi pertemuan antara lempeng Hindia Australia dan Eurasia maka rumah bangunan tahan gempa adalah wajib dilakukan," katanya.

Dia mengatakan korban meninggal dan luka-luka bukan disebabkan gempa tapi rumah dan bangunan yang tidak memenuhi standar tahan gempa sehingga saat digoncang gempa, rumah dan bangunan itu roboh dan menimpa para korban.

Selain perbaikan rumah, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga melakukan perbaikan infrastruktur, pembangunan pasar dan sekolah. Sejumlah 43 sekolah dari 500 lebih sekolah rusak sudah mulai dibangun, sedangkan Kementerian Pendidikan telah mendirikan tenda-tenda darurat untuk kegiatan belajar mengajar. 

Sumber: Antara

Berita Lainnya
×
tekid