Pemprov Jabar prioritaskan penanganan Covid-19 di Bodebek
Penanggulangan pandemi di "Bumi Pasundan" menerapkan lima prinsip.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) memprioritaskan kawasan Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek) dalam penanganan pandemi coronavirus baru (Covid-19). Pangkalnya, menjadi daerah penyumbang kasus tertinggi di "Bumi Pasundan".
"Energi dan anggaran Jabar dalam jangka pendek (untuk penanggulangan COVID-19) akan fokus di Bodebek," ucap Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.
Dalam pelaksanaannya, sambung dia, menerapkan lima prinsip. Pertama, proaktif. "Karena wilayah Indonesia sangat besar, sehingga pemerintah daerah harus mampu membuat keputusan secara cepat."
Kedua, transparan lantaran. Kata Emil, sapaannya, keterbukaan informasi telah dilakukan melalui aplikasi Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar).
Selanjutnya, melansir mencuplik situs web Pemprov Jabar, mengarusutamakan ilmu pengetahuan (scientific leadership). Segala keputusan yang diambil merujuk pendapat dan rekomendasi para ahli.
"Prinsip ke-4, inovatif. Jabar mampu menggerakkan seluruh industri untuk fokus melawan pandemi, antara lain dengan adanya fasilitas waste management untuk limbah Covid-19 hingga membuat ventilator dan alat pelindung diri (APD)," tuturnya. Terakhir, kolaborasi dengan berbagai pihak.
Di sisi lain, Emil menerangkan, metode tes usap secara polymerase chain reaction (PCR) di Jabar telah memenuhi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mencapai 1% dari total populasi.
Merujuk Pikobar hingga Selasa (20/10), pukul 21.00, telah dilakukan 502.993 tes PCR di Jabar. Sedangkan sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), Jabar memiliki 49,3 juta penduduk.