sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Hari Santri, Pemprov Jateng beri penghargaan kepada 15 duta ponpes

Setiap pemenang mendapatkan yang pembinaan Rp125 juta dan kit jogo santri senilai Rp8 juta.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Kamis, 22 Okt 2020 14:46 WIB
Hari Santri, Pemprov Jateng beri penghargaan kepada 15 duta ponpes

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) memberikan penghargaan kepada 15 duta pondok pesantren (ponpes) bertepatan dengan Hari Santri, Kamis (22/10). Setiap di antara mereka mendapatkan uang pembinaan Rp125 juta dan kit jogo santri senilai Rp8 juta.

"Duta pondok pesantren ini bisa secara bersama-sama menularkan atau bersosialisasi tentang penerapan protokol kesehatan atau jogo santri ke seluruh pondok pesantren, terutama di Jawa Tengah," ujar Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, beberapa saat lalu.

Pemberian penghargaan diklaim melalui seleksi penerapan protokol kesehatan di ponpes, mulai dari administrasi, penilaian video, dan pengecekan langsung di lapangan. Jumlah peserta awal sebanyak 193.

Ke-15 pemenang, yakni Ponpes Maslakul Huda (Pati), Balekambang (Jepara), Tanbihul Ghofilin (Banjarnegara), Tahfidz Al Hamidiyah (Pati), Walindo Manba’ul (Pekalongan), Riyadhotut Thalabah (Rembang), Nida Al Quran (Temanggung), Sabilurrasyad (Kendal), Sunan Gunung Jati Kismantoro (Wonogiri), Al Uswah (Kota Semarang), Life Skill Daarun Najaah (Kota Semarang), Khozinatul Ulum 1 (Blora), PP MIBS (Kebumen), Al Falah Tejosari (Temanggung), dan PPTQ Darussalam (Jepara).

Menurut Gus Yasin, sapaannya, ponpes membutuhkan arahan dari pemerintah tentang upaya pencegahan coronavirus baru (Covid-19). Diharapkan bisa dijembatani para duta ponpes.

Dirinya lantas menceritakan sejumlah tokoh Islam yang berjasa, seperti Ibnu Sina di bidang kesehatan dan pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy’ari.

"Temanya 'Santri Kuat, Indonesia Kuat'. Maka itu, santri diingatkan, bahwa pernah punya Ibnu Sina yakni pahlawan dari kalangan santri. Nah, dari sini santri untuk bisa berperan dalam melawan Covid-19 dengan segala keterbatasannya," ucapnya.

"Mbah KH Hasyim Asy’ari juga pernah mengeluarkan resolusi jihad melawan penjajah. Kalau saat ini, alangkah baiknya jika dari pesantren muncul resolusi jihad melawan Covid-19," sambung politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini. 

Sponsored

Sementara itu, pengurus Ponpes Diyadhotut Thalabah, Ihda Khullatil Mardiyah, menyatakan, pihaknya mengikuti seleksi duta ponpes dengan menyiapkan beberapa hal. Aturan protokol kesehatan, administrasi, dan pembuatan video, misalnya.

"Kita ikut seleksi mulai pengumpulan berkas, pembuatan video, dan sampai didatangi panitia langsung," jelasnya, melansir situs web Pemprov Jateng.

Dirinya menyebut, Ponpes Diyadhotut Thalabah telah menerapkan protokol kesehatan. Ketentuan diberlakukan sejak pendaftaran santri baru secara daring hingga cuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak di setiap kegiatan. "Kita juga ada pos kesehatan di pondok."

Berita Lainnya
×
tekid