sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PPP Djan Faridz ajak PPP Romahurmuziy rujuk demi kursi DPR

"Tujuan Mukernas dan rekonsiliasi ini adalah untuk menjaga marwah PPP supaya lolos PT (Parliementary Threshold)."

Robi Ardianto
Robi Ardianto Senin, 12 Nov 2018 15:07 WIB
PPP Djan Faridz ajak PPP Romahurmuziy rujuk demi kursi DPR

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muktamar Jakarta atau kubu Djan Faridz akan menggelar musyawarah kerja nasional (Mukernas). Dalam Mukernas itu, salah satu agendanya yakni PPP kubu Djan Fardiz berencana mengajak PPP kubu Romahurmuziy untuk rekonsialisi atau berdamai. 

Sekjen PPP Muktamar Jakarta, Sudarto, mengatakan pihaknya tak menampik dalam Mukernas itu nantinya ada kemungkinan rekonsiliasi dengan PPP kubu Romahurmuziy. Rekonsialiasi tersebut dilakukan agar PPP bisa mengikuti Pemilu 2019 dan lolos ambang batas kursi DPR.  

“Karena memang tujuan kami, (melaksanakan) Mukernas ini adalah untuk menjaga marwah PPP supaya lolos PT (Parliementary Threshold),” kata Sudarto di Jakarta pada Senin, (12/11).

Seperti diketahui, PPP Muktamar Jakarta tidak bisa mengikuti Pemilu 2019. Secara administrasi, PPP kubu Romahurmuziy merupakan pihak yang bisa mengikuti Pemilu. Karena itu, PPP Muktamar Jakarta akan mengupayakan rekonsiliasi agar partai berlambang Ka’bah Muktamar Jakarta tetap eksis pada Pemilu 2019 mendatang. 

Dia pun mengaku telah melakukan komunikasi dengan Romahurmuziy, termasuk kepada senior PPP. Di antaranya Hamzah Haz, Bachtiar Hamzah, Zarkasih Noor, Tosari Wijaya. 

"Mereka adalah pejuang PPP yang punya kontribusi besar terhadap eksistensi PPP," ujarnya. 

Sudarto menyebut, jika nantinya terjadi islah maka pihaknya akan mendukung kebijakan yang telah ada. Namun, tidak menutup kemungkinan, jika tetap pada pendirian masing-masing kubu, pihak PPP Mukatamar Jakarta akan memutuskan upaya lain. 

Menurut Sudarto, dalam Mukernas tersebut nantinya akan mengukuhkan Humphrey Djeman bakal menggantikannya Djan Faridz sebagai ketua umum. 

Sponsored

Lebih lanjut, kata Sudarto, dalam ajang Pemilu 2019 pihaknya belum menentukan dukungan kepada salah satu pasangan capres dan cawapres mana pun. Saat ini pihaknya sedang melakukan penggodokan dalam memberikan dukungan pada Pilpres 2019 mendatang. 

"(Dalam Mukernas) akan mengambil keputusan mendukung Jokowi-Ma'ruf atau mendukung Prabowo-Sandi atau mungkin kita tidak mendukung dua-duanya," kata Sudarto. 

Untuk menentukan arah dukungan kepada salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden, kata Sudarto, PPP Muktamar Jakarta akan mendengarkan suara akar rumput. Pasalnya, suara akar rumput sangat menentukan. Hal ini, menurutnya, akan lebih maksimal daripada aspirasi arus bawah," sebutnya. 

“Kami tidak ingin hanya sekadar mendukung, tapi kita ingin betul-betul memberikan kontribusi bagi pasangan yang akan didukung,” ujar Sudarto.

Berita Lainnya

, : WIB

, : WIB
×
tekid