sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Protes posko penyekatan Suramadu, Menko PMK: Sudah sesuai SOP

Temuan hasil positif Covid-19 sekitar 20% dari total pemeriksaan di Jembatan Suramadu.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Selasa, 22 Jun 2021 09:32 WIB
Protes posko penyekatan Suramadu, Menko PMK: Sudah sesuai SOP

Pemeriksaan di posko penyekatan jembatan penghubung Surabaya-Madura (Suramadu), Jawa Timur, diharapkan dapat mengantisipasi terulangnya lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur.

Namun, dalam upaya pemeriksaan tersebut menuai pro dan kontra dari masyarakat. Bahkan, sejumlah warga nekat aksi turun ke jalan meminta posko penyekatan dihentikan karena tidak ingin ada pemeriksaan tes usap antigen dan PCR.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut, posko sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP).

“Penyekatan ini salah satu langkah tastis. Lama tidaknya tergantung dari kooperatif tidaknya masyarakat. Karena itu saya minta kooperatif lah masyarakat, menahan diri dulu untuk bersedia diatur, bersedia dirancang oleh petugas,” ucapnya saat meninjau langsung lokasi posko penyekatan dari sisi Surabaya, Senin (21/6).

Ia mengatakan, petugas sudah cukup menguasai keadaan dan masalah. Namun, kuncinya tetap di kesiapan dan kesediaan masyarakat untuk bekerja sama.

Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Surabaya, dalam sehari pemeriksaan tes usah antigen di posko penyekatan jembatan Suramadu bisa mencapai 3.000-3.500 sampel. Hingga saat ini, temuan hasil positif Covid-19 sekitar 20% dari total pemeriksaan.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, per hari terjadi kenaikan tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) untuk ICU maupun isolasi. Bahkan, beberapa kabupaten/kota kondisi BOR sudah gawat atau di atas 80% hingga di atas 90%.

Mantan Menteri Sosial itu bakal merencanakan penambahan tempat tidur untuk beberapa rumah sakit di Jatim. Ia mengaku telah berkoordinasi dengan walikota/bupati di wilayahnya. “Tentu kita tidak berharap setelah ditambah semua penuh. Tentu tidak,” ucapnya, dikutip dari laman resmi Kemenko PMK.

Sponsored

Sebelumnya, asosiasi pariwisata Madura (ASPRIM) menyebut, kebijakan penyekatan dan pemberlakuan tes antigen bagi semua pengendara yang melintas di jembatan Suramadu sejak 6 Juni telah menciptakan ketakutan yang luar biasa.

“Seluruh Madura seolah terjangkit semua, sehingga harus di tes Antigen semua. Hanya 3 kecamatan di Bangkalan, kenapa harus seluruh Madura disekat (72 kecamatan, 4 kabupaten),” ujar Ketua Umum ASPRIM Achmad Vicky Faisal dalam keterangan tertulis, Senin (14/6).

Imbasnya, Madura di bidang pariwisata terpukul, penurunan omset hingga 90%, dan banyak karyawan dirumahkan. “ 'Jangan ke Madura', sebuah ketakutan yang beredar luas, sehingga wisatawan dan warga luar Madura tak satupun yang mau berkunjung ke Madura. Terjadi Diskriminasi Plat Nomor dan KTP Madura, jadi sasaran penyekatan dan target tes Antigen. Siapapun yang ber KTP Madura dan Kendaraan Plat M, dicurigai & menjadi target tes Antigen,” ucapnya.

Berita Lainnya
×
tekid