sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Refleksi Hari Bumi: Indonesia rentan pandemi

Saatnya pemerintah mengoreksi model pembangunan

Fathor Rasi
Fathor Rasi Rabu, 22 Apr 2020 19:19 WIB
Refleksi Hari Bumi: Indonesia rentan pandemi

Pada perayaan 50 tahun Hari Bumi, Rabu (22/4/2020), warga dunia memilih berdiam di rumah lantaran diselimuti pandemi Covid-19, tak terkecuali Indonesia.

Terkait hal itu, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menyampaikan sejumlah catatan.  

"Ada beberapa catatan penting peringatan bumi di tahun ini. Pertama, tema hari bumi tahun ini adalah climate action. Kita butuh aksi nyata dan mendesak bahwa laju pemanasan global dengan dampaknya semakin terus terlihat. Banjir, longsor, cuaca ekstrem, dan lain-lain semakin sering dirasakan manusia," kata Direktur Eksekutif Walhi Jakarta Tubagus Soleh dihubungi Alinea.id, Rabu (22/4).

Terlepas dari perdebatan soal asal usul Covid-19, lanjut Tubagus, telah lama banyak ahli lingkungan memprediksi bahwa salah satu dampak pemanasan global adalah wabah atau pandemi. 

"Apakah Covid-19 sangat erat kaitannya dengan perubahan iklim, kita akan mengetahui bersama kemudian," tutur Bagus.

Kedua, lanjut dia, dari aspek kebencanaan, pandemi yang juga merupakan bencana non-alam ini telah menunjukan bahwa Indonesia negara yang sangat rentan terhadap bencana. 

"Salah satunya adalah ketahanan pangan. Persoalan pangan selalu berulang, baik ketika menghadapi bencana alam maupun non alam. Apa penyebanya? Utamanya adalah disebabkan alihfungsi wilayah kelola rakyat beserta ekosistem penting yang menjadi kawasan terbangun, yakni infrastruktur dan industrialisasi," urainya.

Kondisi hari ini, harap aktivis lingkungan ini, harusnya menjadi refleksi bersama. "Khususnya pemerintah harus mengoreksi dirinya sendiri. Bahwa model pembangunan dan ekonomi politik yang selama ini digunakan tidak tahan terhadap ancaman (bencana)," pungkasnya.

Sponsored

Diketahui, Jumlah pasien positif terinfeksi coronavirus disease 2019 atau Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 283‬ kasus. Jumlah itu didapat berdasarkan hasil pendataan sejak 21 April 2020 hingga 22 April 2020 pukul 12.00 WIB.

"Ada penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 283‬ orang. Sehingga total menjadi 7.418 orang," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (22/4).

Selain itu, Yuri juga menyebut terdapat tambahan 71 orang yang dinyatakan sembuh. Penambahan terjadi di DKI Jakarta 36 orang, Banten 12, Bali lima, Jawa Barat empat, Jawa Tengah tiga, Sulawesi Selatan dua, dan Jawa Timur satu.

"Ada penambahan kasus sembuh sebanyak 71 orang. Sehingga total menjadi 913 orang," kata dia.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan ini juga menyampaikan, terjadi penambahan kasus meninggal sebanyak 19 orang.

"Ada penambahan pasien meninggal 19 orang. Sehingga total menjadi  635 orang," ujar Yuri.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid